Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek PLTU Rp 800 Miliar Mangkrak, Gubernur Maluku Beri Peringatan kepada PLN

Kompas.com - 05/05/2015, 09:04 WIB
Frans Pati Herin

Penulis

AMBON, KOMPAS.com – Gubernur Maluku Said Assagaff meminta Direksi PLN segera mengupayakan penyelesaian proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Dusun Ujung Baru, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Proyek dengan nilai hampir Rp 800 miliar itu terbengkalai sejak Maret 2014.

“Belum ada jaminan (dari PLN), kapan proyek itu akan segera diselesaikan. Kami minta itu segera dirampungkan karena kebutuhan listrik di daerah ini sudah sangat mendesak,” kata Said, Senin (4/5/2015) kemarin.

Sesuai rencana, proyek pembangunan dua pembangkit masing-masing berkapasitas 15 megawatt di atas lahan seluas lebih kurang 22,8 hektar, itu sudah harus selesai pada 2012. Namun, hingga tenggat tersebut, pekerjaan belum juga rampung. Bahkan, penyelesaiannya pun terkatung-katung hingga berhenti total pada Maret 2014.

Proyek itu ditangani perusahaan swasta nasional PT Saktimas Mulia dengan progres pekerjaan baru mencapai 76 persen. Dari anggaran proyek senilai lebih kurang Rp 800 miliar, setidaknya 71 persen dana sudah dicairkan dan diberikan kepada kontraktor.

Said mengatakan, ia telah menyampaikan kondisi tersebut kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarmo dan juga Komisi VII DPRI. Namun, belum ada upaya maju. Pembangunan dua pembangkit itu tidak kunjung dituntaskan.

Dikhawatirkan, sebagian sistem pembangkit yang sudah dibangun akan mengalami kerusakan akibat terpapar uap air laut. Dengan begitu, akan menimbulkan perbaikan dalam skala besar dan membutuhkan anggaran yang banyak.

Said berharap, PLN secepatnya mengupayakan untuk merampungkan proyek itu. Pembangunan PLTU Waai direncanakan untuk menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Ambon, yang terdiri dari Kota Ambon dan tiga kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, yakni Salahutu, Leihitu Barat, dan Leihitu.

Sebelumnya, General Manager Unit Pembangunan Pembangkit PLN Wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat Julian Sitanggang, mengatakan, terhentinya proyek itu karena kondisi finansial PT Saktimas Mulia tidak mencukupi. Itu disebabkan terjadinya kenaikan harga barang secara terus menerus dalam beberapa tahun belakangan. PT Saktimas Mulia pun tidak sanggup lagi melanjutkan proyek.

General Manager PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara Muhammad Iksan Asaad mengatakan, salah satu perusahaan milik Tiongkok yang partner PT Saktimas Mulia akan mengambil alih proyek namun belum diketahui pasti waktu pelaksanaannya.

PLTU Waai, kata Iksan, sudah sangat dibutuhkan untuk mengimbangi kebutuhan listrik di Kota Ambon dan sekitarnya, yang tumbuh 12 persen setiap tahun. Saat ini, beban puncak pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Ambon mencapai 46 megawatt pada siang dan 56 megawatt pada malam hari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com