Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Bandung dengan Kekuatan "Sabilulungan"

Kompas.com - 20/04/2015, 18:33 WIB

KOMPAS -
Bupati Bandung Dadang Mochamad Naser, Rabu (15/4), bersama jajaran musyawarah pimpinan daerah mengunjungi para mantan Bupati Bandung yang telah berjasa dan mengabdi pada negara, yakni Lily Sumantri (1969-1975), Sani Lupias Abdurachman (1980-1985), D Cherman Effendi (1985-1990), Hatta Jatipermana (1990-2000), dan Obar Sobarna (2000-2010).

Selain sebagai bentuk penghormatan, kunjungan itu sekaligus juga menyampaikan undangan kepada lima mantan bupati tersebut untuk menghadiri upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang ke-374. Upacara akan digelar di Lapangan Upakarti, Soreang, Bandung, Senin ini.

Peringatan ini sekaligus untuk mensyukuri atas sejumlah keberhasilan pembangunan yang dicapai, terutama dalam lima tahun terakhir (2010-2015), di akhir masa kepemimpinan Dadang Naser.

Dadang mengemukakan, sejumlah keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung yang telah digapai tidak lepas dari kekuatan sabilulungan.

Ia sangat mengedepankan konsep tersebut, yakni sebuah nilai dan tradisi masyarakat Sunda, yang berarti saling mendukung dan bekerja sama dengan mengerahkan segenap potensi yang dimiliki dan didasari oleh kesadaran akan tanggung jawab bersama.

"Konsep ini memiliki pengertian berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Sebab, kemantapan pembangunan tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi perlu dukungan segenap stakeholder, baik masyarakat maupun kalangan usahawan. Ketiga kekuatan ini perlu bersinergi dalam konsep sabilulungan, yang sekaligus dapat mendorong rasa kepedulian, empati, juga kebersamaan dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat," kata Dadang.

Salah satu program unggulan Pemkab Bandung yang diusung adalah gerakan Sabilulungan Raksa Desa, yang bertujuan membantu mengatasi segala permasalahan sosial di wilayah Kabupaten Bandung.

Raksa merupakan akronim dari rumah, air, kakus, sampah, dan alam. Program tersebut diusung dalam upaya menyejahterakan masyarakat agar dapat tinggal di rumah yang sehat dan layak huni dengan ketersediaan air bersih yang cukup, tempat mandi dan kakus (jamban) yang bersih serta layak pakai, pengelolaan sampah yang baik, serta menjaga keasrian dan kelestarian alam lingkungan sekitarnya.

Rumah tidak layak huni

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan ialah perbaikan rumah tidak layak huni. Selama 2013, jumlah rumah tidak layak huni yang diperbaiki 4.074 unit. Perbaikan pada 2006-2013 total 7.232 unit. Selain didukung dari alokasi dana APBN, anggaran perbaikan juga dari APBD, sebesar Rp 10 juta per unit.

Tiap camat juga menggerakkan kalangan usahawan atau masyarakat mampu untuk turut memberikan bantuan dalam perbaikan rumah tidak layak huni sebagai implementasi sabilulungan.

Keberhasilan Pemkab Bandung yang lain, dari sisi ekonomi, adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung, dari 2011 hingga 2014, IPM Kabupaten Bandung terus meningkat. Pada 2011, IPM sebesar 75,01 poin, pada 2012 naik menjadi 75,24 poin. Pada 2013, kenaikan terjadi lagi hingga mencapai 75,40 poin dan pada 2014 sebesar 75,69 poin.

"Hal itu ditunjang dengan indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks daya beli masyarakat. Tahun 2014, indeks daya beli masyarakat sebesar Rp 645.110 per kapita per bulan," ujar Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Achmad Kosasih.

Di bidang pendidikan, ujar Achmad, bupati menekankan tidak ada ruang sekolah yang rusak hingga pelosok.

Di bidang kesehatan, jumlah puskesmas terus diperbanyak, yang kini wilayah Bandung seluas sekitar 176.238,67 hektar yang terdiri 31 kecamatan, 270 desa, dan 10 kelurahan telah mempunyai 62 puskesmas. Tiap kecamatan bisa memiliki lebih dari satu puskesmas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com