Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermalam di Rumah Kembang Desa, Pemuda Tewas Ditikam

Kompas.com - 02/04/2015, 15:03 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com — Seusai menginap di rumah seorang kembang desa, pria di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tewas ditikam. Pelaku yang tak lain adalah tetangga sang kembang desa pun langsung ditangkap polisi bersama barang bukti, Kamis (2/4/2015).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.00 Wita ini bermula saat korban, Ardi (35), warga Desa Lagori, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, datang berkunjung ke rumah Rina (16) di Dusun Bulutana, Desa Mattampawalie, Kecamatan Lappariaja.

Kunjungannya hingga larut malam membuat korban terpaksa menginap di rumah Rina yang dikenal sebagai kembang desa setempat. Namun, saat pagi hari korban hendak pamit, dia kaget melihat sepeda motornya yang terparkir di kolong rumah panggung Rina telah dirusak oleh orang tak dikenal.

Rina pun menanyakan hal ini kepada tetangganya, LH (40). Namun, bukannya jawaban yang diterima, LH langsung naik pitam. Dia lalu mendatangi Ardi dan langsung menghujaninya dengan tikaman senjata tajam.

Enam luka tikaman membuat Ardi tersungkur dan tewas di tempat. "Ada yang rusak motornya, makanya saya bertanya siapa yang rusak, tetapi dia langsung tikam teman saya," kata Rina.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengamankan LH bersama barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban. Sementara itu, jasad Ardi langsung dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka oleh keluarganya.

Saat dimintai keterangan, pelaku berkilah bahwa dirinya marah mengetahui korban berkunjung, apalagi menginap di rumah Rina. "Kan tidak masuk akal bermalam di rumah cewek, makanya saya marah," ujar LH.

Sementara itu, aparat kepolisian yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa itu mengaku masih melakukan penyelidikan. "Tersangka bersama barang bukti telah kami amankan di Polsek dan sementara kami lakukan penyelidikan apakah ada motif perencanaan atau tidak," kata AKP Zainuddin, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lappariaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com