Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Warga Sumenep Masih Inginkan Ulama Jadi Pemimpin

Kompas.com - 23/03/2015, 15:22 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Warga Pulau Madura masih cenderung memilih figur ulama sebagai calon kepala daerah pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, Desember mendatang. Pemimpin ulama dipandang memiliki latar belakang religius dalam memimpin daerah dan menyejahterakan warganya.

Hasil riset kepada 1.000 warga Kabupaten Sumenep, Madura, menyebutkan, 42 persen responden lebih memilih figur pemimpin ulama daripada latar belakang lainnya seperti profesional dan pengusaha.

"Ini membuktikan bahwa masyarakat Madura masih fanatik terhadap figur-figur religius," kata Kepala Konsultan Indepth Research, Andri Riswandi, Senin (23/3/2015).

Kasus tertangkapnya Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin oleh KPK karena kasus korupsi, kata dia, juga tidak berpengaruh signifikan kepada perilaku pemilih Madura untuk tetap memilih figur ulama.

"Prediksi kami, tertangkapnya Fuad Amin yang populer dikenal sebagai ulama akan mengubah perilaku pemilih, ternyata tidak," terangnya.

Riset di 27 kecamatan dengan metode sampling pada 26 Februari-16 Maret 2015 itu menyaring lima nama calon Bupati Sumenep 2015-2020. Mereka adalah calon petahana KH Abuya Busyro Karim, HM Sahnan, Azazi Hasan, Ir H Soengkono MSi dan Dr Zainal Abidin MSi.

Calon petahana KH Abuya Busyro Karim, yang merupakan seorang ulama, menempati posisi tertinggi, yakni 94,80 persen di tingkat popularitas. Sementara HM Sahnan 68,70 persen, Zainal Abidin 30,80 persen, Soengkono Sidik 45,90 persen dan Azasi Hasan 27,70 persen.

Begitu juga untuk tingkat elektabilitas. KH Abuya Busyro Karim meraih tingkat elektabilitas 24,7 persen, HM Sahnan 21,9 persen, Zainal Abidin 8,3 persen, Soengkono Sidik 7,5 persen dan Azasi Hasan 2,3 persen.

"Karena itu kami usulkan, jika ingin bersaing di Sumenep, salah satu dari calon bupati atau wakil bupati harus seorang ulama, khususnya yang memiliki pesantren," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com