Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Bersama Ceplas-Ceplos Boneka Suzan...

Kompas.com - 15/02/2015, 09:43 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pernah familiar dengan lirik lagu ini? "Suzan, Suzan, Suzan, besok gede mau jadi apa? Aku kepingin pinter biar jadi dokter." Atau mungkin lirik ini? "Ada kodok, trekotok, trekotok, di pinggir kali, mencari makan setiap hari."

Dua bait lirik lagu di atas pasti tidak asing untuk anak-anak di era 90-an. Boneka anak perempuan bernama Suzan adalah sosok di balik suksesnya lagu berjudul 'Susan Punya Cita-cita tersebut'.

Pada masa jayanya, sekitar tahun 1991, boneka Suzan yang bisa berbicara melalui suara perut dari seorang mantan penyiar radio, Wiwiek Suryaningsih atau yang dikenal dengan sebutan Ria Enes, menjadi salah satu idola di belantika musik anak-anak Indonesia.

Di acara the 90's Festival yang digelar di The Venue Eldorado, Jalan Setiabudhi Kota Bandung, Sabtu (14/2/2015), Suzan dan Ria Enes sengaja dihadirkan untuk mengajak para manusia yang pernah merasakan hidup di tahun 90-an bernostalgia.

Ria dan Suzan bersama Edi Brokoli menjadi pembawa acara dalam gelaran ini. "Sampai kapan pun Suzan tetap jadi teman kalian," ujar Ria Enes saat menyapa para penonton di atas panggung.

Susan tidak pernah menjadi tua, begitu pula dengan suaranya, tidak berubah dan tetap terdengar 'cempreng' disertai logat Jawa Timur.

Apa pernah mendengar Susan pernah menjawab pertanyaan dengan serius? Tentu tidak. Begitu pula ketika Susan ditanya soal karirnya menghibur anak-anak oleh Edi Brokoli. Suzan pun menjawab sekenanya. "Sekarang umurku 5 tahun. Waktu aku mulai nyanyi juga 5 tahun," seloroh Suzan.

"Iya ini Suzan soalnya biaya perawatan 'antiaging' buat Suzan luar biasa," sambung Ria Enes.

Tentu saja candaan dari Susan, Ria Enes dan Edi Brokoli ini mengundang gelak tawa para pengunjung. Ada juga candaan Suzan yang terdengar genit. Dengan logatnya yang medok dan gaya bicara yang ceplas-ceplos, Suzan bercerita sedikit tentang sosok idolanya di tahun 90-an.

"Kenangan terindahku itu waktu bersama penyanyi roker kroncong protol itu yang waktu kecil nyanyi si Lumba-lumba. Bondan (Prakoso) itu loh. Yang suka makan-makan (Bondan Winarno)," ujar Suzan langsung disambut gelak tawa dan tepuk tangan.

Mengingat sedikit tentang Boneka Suzan. Dari data yang dihimpun, Suzan lahir dari keisengan Ria Enes saat masih menjadi penyiar Radio Suzana. Ketika itu, wanita kelahiran Malang, 29 Juni 1968 ini melakukan improvisasi dengan menghadirkan tokoh imajinasi berupa anak kecil yang lucu sebagai teman siaran.

Tidak berapa lama, karakter Suzan akhirnya mendapatkan tempat di hati masyarakat.  Sejak itu Ria Enes akhirnya mulai identik dengan Suzan meski hanya dalam bentuk suara. "Kak Ria" adalah panggilan khusus dari boneka Suzan. Lama kelamaan, karena kebutuhan untuk gambar televisi dan siaran off air, Suzan diwujudkan dalam sosok boneka lucu menggemaskan.  Tawaran untuk Ria dan Suzan bukan hanya dalam bentuk siaran televisi dan radio saja, tapi juga dalam bentuk lagu anak-anak.

Akhirnya, album perdana, Ria dan Suzan berjudul Si Kodok sesuai dengan salah satu lagunya yang dirilis pada tahun 1991, sangat disukai anak-anak pada saat itu. Selain Si Kodok, Ria Enes dan Suzan juga mengeluarkan album lainnya di tahun berbeda yakni Suzan Punya Cita-cita pada tahun 1993. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com