Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Penyandera Ayah Dikenal Sering Keluar Masuk Penjara

Kompas.com - 12/02/2015, 17:06 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Misnawi, pelaku penyanderaan terhadap ayahnya, Sinaton, asal Dusun Demmabu Laok, Desa Jembringin, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, dikenal sering keluar masuk penjara oleh para tetangganya.

Kasus kriminal yang sering dilakukan Misnawi berkaitan dengan pencurian sepeda motor dan hewan. Hal itu dilakukan Misnawi sebelum dia bekerja ke Kalimantan Timur sebagai buruh kebun sawit.

"Dulu Misnawi sudah dikenal sering keluar masuk penjara," kata ABD, tetangga Misnawi, kepada Kompas.com, Kamis (12/2/2015).

ABD menambahkan, selain dikenal sering keluar masuk penjara, Misnawi juga kerap traktir tetangganya belanja atau minum kopi di warung.

"Kalau sudah nongkrong di warung, semua orang yang ada pasti dibayari. Sudah seperti bos begitu," imbuh pria beranak dua ini.

Setahun terakhir, Misnawi sudah tidak terlihat di kampung halamannya. Informasi yang diterima ABD, dia sudah bekerja ke luar Madura.

Misnawi diketahui pulang kembali ke kampung halamannya 7 hari yang lalu. Pada Selasa (10/2/2015), Misnawi menyandera keponakannya, Adi (13). Namun Kamis (12/2/2015), Adi berhasil lepas dari penyanderaan setelah pura-pura pamit hendak menyalakan mesin pompa di selatan rumahnya.

Kepala Polres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha membenarkan Misnawi terlibat dengan kasus kriminal. Namun Sugeng enggan menjelaskan kasus kriminal yang dilakukan Misnawi.

"Informasi yang kami terima dia pelaku kriminal. Tapi kami belum tahu detilnya," ungkap Sugeng.

Baca juga:

Polisi Siapkan "Sniper" untuk Lumpuhkan Anak Penyandera Ayah
Anak Sandera Ayah, Minta Tebusan Rp 20 Juta
Dalam Kondisi Lumpuh, Ayah Disandera Anaknya Pakai Pisau
Rudi Beli Uang Palsu Rp 20 Juta yang Ditutupi Kerupuk Mentah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com