Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Asyik Gendong Anak, Sriyanto Tiba-tiba Ditembak Oknum TNI

Kompas.com - 27/01/2015, 18:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Karena dianiaya oleh seseorang yang diduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sriyanto (27) mengalami luka serius di bagian atas kepala, dua bahu, tangan, dan punggungnya. Bahkan, luka di bagian atas kepala korban diduga akibat ditembak oleh pelaku.

Menurut Sriyanto, peristiwa penganiayaan terjadi pada Senin (26/1/2015) sekitar pukul 19.30 WIB persis di depan rumahnya, di Dusun Kambengan RT 2 RW 2, Desa Donorojo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

Malam itu, dia sedang menggendong anak pertamanya, Yoga Pangestu (4,5). Setelah itu, datang dua pria mengendarai sepeda motor matic dan langsung "memuntahkan" timah panas di kepalanya. Namun, beruntung, peluru meleset dan hanya melukai bagian atas kepalanya.

"Tiba-tiba, salah satu pelaku, yang membonceng, turun menembak pakai pistol lebih dari empat kali ke arah kepala saya. Saya langsung letakkan anak saya dan berusaha melawan dia (pelaku)," kata Ian, panggilan Sriyanto, di rumahnya, Selasa (27/1/2015) siang.

Ian berusaha mengejar dan melawan pelaku meski kepalanya sudah bercucuran darah. Ian juga berusaha meraih senjata api yang masih dipegang pelaku. Tidak dinyana, salah satu pelaku justru membacok punggung dan kedua bahunya dengan menggunakan sebilah samurai.

Mendengar keributan di luar, istri Ian, bernama Dwi Lestari (23), segera keluar. Sang istri hanya menangis histeris saat menyaksikan suaminya dianiaya dua orang laki-laki tidak dikenal. Demikian pula anaknya yang masih balita itu menangis tidak henti-hentinya.

"Saya tidak punya masalah dengan mereka, wong kenal saja tidak. Sebelum menembak, mereka sempat mondar-mandir di sekitar kampung dan lewat depan rumah, tapi saya tidak curiga sama sekali," ujar Ian yang sehari-hari bekerja di sebuah bengkel di Desa Kuwaluhan, Kecamatan Secang, itu.

Beberapa tetangga yang sempat mendengar suara letusan dan menyaksikan perkelahian antara pelaku dan korban tidak ada yang berani mendekat.

"Kami mendengar beberapa kali letusan dari arah rumah Ian. Awalnya, dikira petasan anak-anak, ternyata suara pistol. Kami tidak berani mendekat khawatir kena (tembakan)," ujar Ahmad Fatoni (35), warga setempat yang juga kakak kandung korban.

"Saat melawan pelaku, Ian sempat berteriak mengimbau warga agar tidak mendekat, 'Jangan mendekat, dia (pelaku) bawa pistol!'," lanjut Fatoni menirukan ucapan Ian.

Beberapa saat kemudian, warga memberanikan diri untuk menyelamatkan korban dan menangkap para pelaku. Warga juga sempat memukuli para pelaku sebelum akhirnya datang petugas dari Polsek Secang mengamankan pelaku.

Barang bukti berupa pistol dan semurai ikut diamankan petugas. Sementara itu, korban langsung dibawa ke RSJ Prof Dr Soerojo untuk mendapat perawatan intensif hingga kemudian diperbolehkan pulang Senin pagi. Akibat kejadian itu, korban mendapat 36 jahitan.

Dari pengakuan dua pelaku di Mapolsek Secang, kata Fatoni, satu pelaku merupakan oknum anggota TNI, bernama Andi, sedangkan pelaku lainnya bernama Feri, warga sipil yang mengaku sebagai kakak Andi. Keduanya berasal dari Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Pihak keluarga, lanjutnya, akan menempuh proses hukum kepada dua pelaku ini. Fatoni mengatakan bahwa keluarga dan warga Dusun Kambengan sangat menyayangkan adanya tindakan aparat yang arogan dan menembak seenaknya terhadap warga sipil.

"Kami menuntut sesuai hukum yang berlaku. Keluarga menduga ada motif pembunuhan berencana dalam kasus ini. Tadi pagi ada petugas Polisi Militer (PM) datang ke sini dan berjanji akan memproses kasus ini," katanya.

Sementara itu, hingga Selasa sore, Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (PM) IV/2-1 Letnan Satu Anastasius belum bersedia memberikan konfirmasi terkait kasus ini.

"Komandan sedang tidur, mungkin kelelahan karena semalam tidak tidur. Besok pagi saja datang ke sini lagi," ujar salah satu petugas penjaga markas Sub Detasemen Polisi Militer IV/2-1 di Jalan A Yani, Kota Magelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com