Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelas Siswa Digerebek Berjudi pada Jam Sekolah

Kompas.com - 19/01/2015, 18:10 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Sebelas siswa dari berbagai sekolah di Ambon ditangkap petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di salah satu rumah kosong di kawasan Lorong PMI, Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Senin (19/1/2015).

Belasan siswa ini ditangkap setelah kedapatan bermain judi pada saat jam pelajaran berlangsung. Saat digrebek petugas Satpol PP, para siswa ini sempat mencoba kabur. Bahkan, beberapa di antaranya nekat memanjat dinding pagar beton setinggi 3 meter, namun upaya mereka sia-sia karena petugas Satpol PP telah terlebih dahulu mengepung rumah kosong tersebut.

Setelah ditangkap, ke-11 siswa itu langsung dibawa ke kantor Satpol PP. Mereka kemudian dicukur rambutnya.

Kepala Kantor Satpol PP Kota Ambon Demmy Paays kepada wartawan menjelaskan, 11 pelajar ini berasal dari sekolah yang berbeda, delapan siswa dari sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 17 Kudamati antara lain FYK, MN, NFS, YS, SC, RL, YS dan AL. Lalu dari SMA Negeri 12 Air Salobar yakni HR, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Talake Ambon berinisial DH dan AH.

"Mereka ditangkap sekitar pukul 10.00 WIT di kawasan Lorong PMI tepat di dalam rumah warga yang tidak dihuni. Para pelajar sempat melarikan diri saat melihat petugas datang, bahkan ada yang nekat manjat dinding tembok setinggi 3 meter," ungkap Paays.

Aparat Satpol PP langsung melaporkan insiden itu ke Dinas Pendidikan Kota Ambon. Rencananya, para kepala sekolah masing-masing akan dipanggil.

"Petugas hanya mengamankan mereka, selanjutnya diserahkan ke Dinas Pendidikan dan kepala sekolah masing-masing,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Ambon Th Lokollo mengatakan, penangan masalah ini langsung diserahkan ke kepala sekolah masing-masing. Para pelajar yang tertangkap ini akan mendapat teguran seperti dirumahkan (diskorsing) atau hukuman yang lainnya.

"Kita rumahkan mereka saja, khusus buat siswa kelas tiga SMP. Biarkan mereka libur di rumah saja, pas waktu ujian baru mereka ikut ujian," ancamnya.

Seusai memberikan arahan kepada 11 pelajar itu, Lokollo langsung menghubungi masing-masing kepala sekolah untuk menjemput siswanya agar dibina dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com