Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Tewas dengan Luka Lebam "Misterius" di Hari Ulang Tahunnya

Kompas.com - 23/12/2014, 01:34 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Johar Rizky menunjuk spring bed (kasur) di mana adiknya, Johan RS (13) ditemukan lemas, Senin (22/12/2014). Kiki, panggilan Johar Rizky, bersama Noni Yi, sang ibu, segera melarikan Johan ke RS Kanudjoso Djatiwibowo. Sayang, nyawa Johan tidak bisa diselamatkan.

Kiki mengaku tidak berada di rumah sepanjang hari. Saat membuka kunci kamar, Kiki menemukan Johan lemas di tempat tidur. “Paginya saya temukan dia sudah tidur di ranjang dalam keadaan lemas,” kata Kiki pada polisi yang datang ke rumahnya di Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Barat Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kiki merupakan kakak tertua dari empat bersaudara, anak dari M Yusuf dan Noni Yi. Johan sendiri merupakan anak kedua. Johan masih duduk di kelas 5 sebuah sekolah dasar di Balikpapan. Tragis, Johan genap berusia 13 tahun di hari ajalnya menjemput.

Mendapati adiknya lemas di ranjang, Kiki dan ibunya segera melarikan Johan ke RSU Kanudjoso Djatiwibowo. Nyawa Johan tidak tertolong. Rumah sakit memastikan, Johan sudah tewas sebelum tiba di rumah sakit.

Usai pemeriksaan singkat, rumah sakit ternyata tidak begitu saja menyerahkan jenasah Johan. Dokter yang memeriksa jenasah menemukan ada indikasi kekerasan yang membekas pada tubuh Johan. Mereka mendapati banyak bekas lebam di tubuhnya, semacam kena benda tumpul.

Pihak rumah sakit meminta keluarga melaporkan temuan ini ke polisi terdekat. Kanit Reskrim Polsek Barat Aiptu Seno Fahruddin mengatakan, polisi ke rumah sakit untuk memastikan laporan itu. Polisi, menurut Seno, menemukan banyak lebam di kaki, bahu dan punggung.

“Tim kami yang ke sana menemukan jenazah ada banyak lebam di sana-sini. Perlu kami selidiki sebabnya. Karena itu kami kini sedang meminta keterangan ibunya. Tapi saat ini dia sedang dalam kondisi tertekan karena anaknya meninggal. Perlu hati-hati menangani,” kata Seno.

Misteri lebam pada tubuh Johan, kata Kapolsek Barat Komisaris Polisi Kipli S Supu, tidak bisa menjadi bukti penyebab kematian Johan karena penganiayaan. Karena itu polisi mesti menyelidiki temuan ini.

“Kita tidak bisa buru-buru menentukan penyebab hingga motifnya. Belum ke sana,” kata Kipli.

Sementara ini, polisi masih terus mencari bukti penyebab kematian Johan. Terdapat dua dugaan kematian korban hingga kini. Dari pengakuan keluarga, Johan tewas lantaran overdosis lem. Sedangkan polisi mencoba mengungkap dugaan penganiayaan sebagai penyebab kematian Johan.

Polisi telah menyarankan upaya otopsi untuk mengungkap penyebab kematian Johan. Hasil otopsi didukung hasil pemeriksaan saksi akan memastikan apakah benar kematian Johan akibat overdosis lem ataukah karena hukuman si ibu yang dikategorikan penganiayaan. Polsek juga meminta bantuan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Balikpapan untuk mengungkap kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com