Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pembelaan Diri "Bobotoh" yang Bentrok di Tol TB Simatupang

Kompas.com - 12/11/2014, 16:50 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepolisian telah menjelaskan kronologi tawuran di ruas Tol TB Simatupang, Jakarta, yang melibatkan bobotoh, suporter Persib Bandung, dengan sekelompok orang, hingga berujung pada penahanan enam suporter yang diduga menjadi pemicu tawuran.

Di samping klarifikasi yang dikeluarkan oleh polisi, Diki (30), salah satu bobotoh yang juga ikut ditahan oleh Polda Metro Jaya di Markas Polres Metro Jakarta Selatan mengisahkan kejadian yang dialaminya.

Diki adalah penumpang dalam bus yang ikut konvoi. Pada saat itu, Minggu (9/11/2014) malam, sekitar 20 bus terhenti di Tol TB Simatupang. Menurut Diki, konvoi terhenti karena mereka dihadang dan dilempari batu, balok, dan beraneka senjata tajam oleh puluhan orang.

"Ya kami turun untuk melawan. Mereka sempat mundur, tetapi ternyata malah tambah banyak," kata Diki yang mengaku menumpang bus urutan paling buncit dari rombongan, saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Rabu (12/11/2014).

Diki mengatakan, massa yang menyerang tidak mengenakan atribut suporter mana pun. Yang jelas, kata dia, massa sudah mengelilingi konvoi bus. Lantaran sudah kewalahan menghadapi kepungan massa, rombongan bobotoh pun memutuskan untuk tancap gas meninggalkan lokasi karena kepolisian sudah tidak bisa mengendalikan situasi.

Naas, saat bus meninggalkan lokasi, beberapa bobotoh, termasuk dirinya, tidak ikut terangkut. "Ya saya mau menyelamatkan diri, makanya saya masuk ke dalam mobil polisi. Sampai masuk mobil polisi itu, masih dilempari juga," tutur dia.

"Di dalam mobil, polisi malah maksa kita untuk turun dan keluar dari mobil. Polisi bilang, 'Itu musuh kalian, hadapi'," ucap Diki menirukan kata polisi.

Ditanya soal pengawalan pihak kepolisian, Diki mengaku bingung. Dari empat mobil patroli yang mengawal, satu demi satu menghilang. Hingga Tol TB Simatupang, hanya satu mobil patroli yang tersisa.

Selain Diki, lima rekannya juga ikut mengamankan diri ke dalam mobil polisi. Diki pun tidak menduga kalau ternyata dia dan lima rekannya malah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian karena diduga membuat kerusuhan. "Saya dua hari ditahan di polres," ujar Diki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com