Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Warga Gelar Ritual Adat, Satu Paus Tetap Terdampar di Lembata

Kompas.com - 28/10/2014, 22:31 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Dari lima paus yang terdampar di Teluk Waienga, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini masih terdapat satu individu yang masih terdampar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata, NTT, Anthanasius Aur Amuntoda kepada Kompas.com, Selasa (28/10/2014) malam, menyatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk menggiring hewan mamalia itu ke tengah laut.

“Hampir setiap jam, kita terus berupaya menggiring paus ini (satu individu) ke tengah laut, tetapi tetap saja tidak bisa. Sementara satu sudah mati beberapa hari lalu, sedangkan tiga individu lainnya sudah berhasil kita giring ke tengah laut,” kata Anthanasius.

Menurut Anthanasius, pihaknya sudah berusaha maksimal dengan segala cara untuk menyelamatkan paus, termasuk dengan menggelar seremonial dan upacara adat di darat dan laut. Namun tetap saja yang satu individu paus ini masih tetap saja berada di laut dangkal.

“Kita berharap dan terus berdoa semoga besok sudah bisa berhasil kita giring dia (paus) ke tengah laut. Karena kita khawatir kalau terlalu lama berada di laut dangkal ini, maka akan berakibat buruk, bahkan bisa mati karena sekarang saja tubuh paus ini juga sudah mulai terluka,” beber Anthanasius.

Sebelumnya diberitakan, lima individu paus terdampar di Teluk Waienga. Paus-paus itu terjebak di laut dangkal di teluk tersebut.

Ketua adat Desa Watodiri, Yohanes Bagus, mengatakan lima paus tersebut sudah terdampar sejak empat hari lalu. Warga sempat menggelar ritual adat bersama sejumah pihak untuk mengembalikan paus-paus tersebut kembali ke tengah laut.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com