Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampar, Satu Paus Biru Mati, Empat Ekor Dievakuasi dengan 30 Kapal

Kompas.com - 26/10/2014, 20:46 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


LEWOLEBA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), WWF, LSM Angkatan Laut, serta warga Lembata, mengerahkan sekitar 30 unit kapal untuk mengevakuasi empat ekor paus biru yang terdampar di Teluk Waienga, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata, Anthanasius Aur Amuntoda, mengatakan proses evakuasi paus biru sudah dilakukan oleh pihaknya sejak tujuh hari yang lalu namun hingga kini belum juga berhasil.

“Paus semula ada lima ekor yang terdampar. Hari pertama dan kedua, kita menganggap mereka pasti bisa keluar sendiri. Namun pada hari yang ketiga mereka tidak bisa keluar (terperangkap) sehingga hari keempat kita pun kerja sama dengan WWF, orang Mutiara dan para nelayan setempat, kemudian kita halau mereka, tapi hanya dua ekor yang keluar, sementara yang tiganya masih belum keluar, bahkan yang satunya akhirnya mati, karena mungkin stres atau kelaparan,” kata Anthanasius, Minggu (26/10/2014).

“Pada hari kelima, seekor paus yang berhasil keluar itu, masuk kembali (terperangkap) sampai hari ketujuh (hari ini) sehingga kita masih terus berupaya menghalau keluar. Bahkan kemarin kapal yang membantu mengevakuasi sebanyak 30 unit kapal. Sedangkan hari ini dikerahkan delapan unit kapal,” tambahnya kemudian.

Karena upaya yang dilakukan oleh pihaknya belum juga berhasil kata Anthanasius, maka sore tadi, bersama sejumlah tokoh adat Desa Watodiri, menggelar ritual adat di darat maupun laut untuk mengeluarkan paus tersebut kembali ke habitat mereka di tengah laut. Bahkan kata Anthanasius, setelah upacara adat, mereka bersama-sama membawa sisa isi perut paus biru yang sudah mati ke tengah laut dengan maksud agar paus yang lainnya bisa ikut kembali ke tengah laut.

“Jadi kita masih menunggu perkembangannya hingga besok, kalaupun tidak maka kita akan lakukan koordinasi lagi untuk mencari solusi yang tepat,” kata Anthanasius.

Sebelumnya diberitakan, lima ekor paus terdampar di teluk Waienga, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Paus-paus itu terjebak di laut dangkal di teluk tersebut.

Ketua adat Desa Watodiri, Yohanes Bagus, mengatakan lima ekor paus tersebut sudah terdampar sejak empat hari lalu dan saat ini pihaknya sedang menggelar ritual adat bersama sejumah pihak untuk mengembalikan paus-paus tersebut kembali ke tengah laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com