Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Muncul, Pemerintah Minta Jangan Rusak Perdamaian Aceh

Kompas.com - 11/10/2014, 18:57 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pemerintah Aceh mengimbau pihak-pihak tertentu agar tidak merusak perdamaian yang telah dirasakan masyarakat di provinsi itu sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.

"Harus kita sadari bahwa situasi Aceh hari ini mulai membaik, dan jangan sampai rusak kembali. Kami minta media lebih arif menyikapi hal itu," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin di Banda Aceh, Sabtu (11/10/2014), seperti dikutip Antara.

Hal tersebut disampaikan menanggapi adanya kelompok bersenjata di kawasan pedalaman Aceh. Kelompok bersenjata itu mengaku mantan kombatan GAM yang merasa kecewa terhadap Pemerintah Aceh.

Murthalamuddin mengatakan, libido untuk mencari sensasi atau eksistensi dengan memanfaatkan momentum merusak perdamaian seharusnya dihentikan.

"Perdamaian ini, diakui atau tidak, sudah memberi kita banyak kenyamanan. Termasuk bagi pekerja media," katanya.

Oleh karenanya, pemerintah meminta agar tidak ada pihak yang dapat merugikan situasi Aceh saat ini dengan membuat sensasi. "Mari lihat perdamaian ini dengan mata hati sehingga lebih jernih dalam melihat berbagai persoalan," kata Murthalamuddin.

Semua kritikan yang muncul diterima dengan hati jernih dan lapang dada. "Tapi ingat, siapapun yang menjadi pemimpin di Aceh tidak akan mampu menyelesaikan semua keinginan itu seperti membalik telapak tangan," katanya.

Ia mencontohkan, misalnya negeri-negeri lain bekas konflik yang juga butuh waktu untuk membangun, yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat.

Dia juga mengajak mantan kombatan GAM untuk bersinergi dalam upaya menyelematkan perdamaian Aceh.

"Kami minta marilah bahu membahu menyelamatkan perdamaian. Mari kita buka ruang dialog yang lebih baik. Lihatlah rakyat yang sudah lelah dengan konflik," katanya.

Murthalamuddin juga meminta semua pihak untuk tidak membesar-besarkan kelompok bersenjata itu.

"Agar tidak menjadi tunggangan banyak pihak untuk merusak kembali nikmat damai yang sedang berlangsung sekarang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com