Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Terduga Teroris Bima Terlibat Penembakan Polisi

Kompas.com - 08/10/2014, 19:37 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Sutarman mengatakan, enam terduga teroris yang ditangkap di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu, salah satunya terkait dengan kasus penembakan polisi di Bima.

"Ya, yang kita tangkap kemarin itu adalah salah satu pelaku penembakan yang ada di Bima dan kelompok ini ada link of dengan kelompok Santoso yang ada di Poso," kata Sutarman saat berkunjung ke Lombok Timur, Rabu (8/10/2014).

Dari enam terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 di Bima dan Dompu, satu orang tewas ditembak saat penggerebekan di Desa Oo, Dompu, NTB. Empat di antaranya saat ini sudah berstatus tersangka, sementara satu orang berinisial GN telah dipulangkan ke kampung halamannya. Empat tersangka ini adalah JW, SH, SM dan DD.

Sutarman menerangkan, selain terlibat jaringan teroris kelompok Santoso di Poso, keempat terduga teroris ini diduga kuat terlibat dalam aksi penembakan polisi di Bima yang terjadi beberapa bulan terakhir. Hingga saat ini sudah ada tiga kasus penembakan polisi di antaranya, penembakan Kaur Narkoba Polres Bima Kota Ipda Hanafi oleh orang tak dikenal di Jalan Potong Panda, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Kasus penembakan juga menimpa Kanit intel Polsek Bolo, Polres Bima, Bripka M Yamin di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Terakhir, kasus penembakan terhadap Kapolsek Ambalawi, Iptu Abdul Salam saat melintas di Jalan lintas Ambalawi, Kabupaten Bima. Kasus penembakan polisi ini menyebabkan Bripka M Yamin dan Iptu Abdul Salam meninggal dunia.

Selain menangkap enam terduga teroris di Bima, polisi juga telah mengamankan empat warga negara asing (WNA) paspor Turki yang diduga terlibat jaringan terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com