Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia 20 Tahun, Tingkah Iis seperti Bayi Hanya Tertawa dan Menepuk Tangan

Kompas.com - 03/10/2014, 10:12 WIB
MANGUPURA, KOMPAS.com — Dalam kamar bedeng berukuran 2,5 x 3 meter, seorang gadis perawan berusia 20 tahun, Estianah, terbaring lemah di atas kasur tanpa dipan, Rabu (1/10/2014).

Meski usianya sudah 20 tahun, perempuan yang biasa disapa Iis ini tidak bisa melakukan aktivitas apa pun. Iis terlihat seperti bayi yang hanya bisa tertawa dan menepuk tangan.

Selama ini, dia dirawat ayahnya, Agiyat (64). Sesekali, Iis tertawa lirih saat Dayat menepuk tangan kanannya. Namun, penderitaan menjadi semakin memuncak saat enam tahun lalu Dayat pun terkena stroke.

Dayat mengeluh tangan kanannya kesemutan dan nyeri hingga menjalar ke seluruh tubuh. Meski begitu, pria asal Banyuwangi ini tetap merawat Iis dengan sabar. "Kalau pipis dan berak di celana, seperti bayi. Saya yang ganti celananya. Kalau mandi, saya gendong dia," papar lelaki tersebut dengan nada sedikit terbata-bata.

Dulu, Dayat tinggal bersama istri yang bernama Sumiati (45). Namun, Sumiati meninggal satu tahun lalu. Padahal, istrinya menjadi tulang punggung keluarga sejak Dayat terkena stroke dan Iis sakit. Sumiati berprofesi sebagai tukang pijat panggilan.

Kini, mereka berdua hanya mengandalkan pemberian uang dari warga sekitar serta dari kedua anak Dayat yang sehat. Dayat memiliki dua anak kandung dan satu anak tiri. Selain Iis, ada Wawan (18) serta Rudi, putra dari Sumiati. Untuk kebutuhan makan, Dayat masih mendapat kiriman makanan dari Rudi.

Lelaki ini menceritakan, dulu Iis lahir secara normal. Tidak ada gejala yang menandakan ia akan jatuh sakit seperti saat ini. Hingga usianya menginjak satu tahun, Iis mengalami step dan demam tinggi. "Waktu itu, istri saya yang memeriksakan Iis ke dokter daerah Jimbaran. Saya enggak tahu dokter bilang kena penyakit apa. Saat itu hanya dikasih obat," kata Dayat.

Panasnya tak kunjung turun. Sumiati, yang memang berprofesi sebagai tukang pijat, hanya bisa memijat anak gadis satu-satunya itu. Keterbatasan danalah yang menjadi kendala mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com