Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono mengatakan, tim khusus dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus itu akan menindak pihak-pihak yang memanfaatkan situasi kelangkaan BBM ini dengan aksi melanggar aturan seperti penimbunan dan sejenisnya.
"Kami minta jangan ada yang memanfaatkan kondisi ini dengan mengambil keuntungan ekonomi," ujarnya, Senin (25/8/2014) sore.
Kata Awi, tim khusus yang disebar, jumlahnya menyesuaikan dengan potensi kerawanan yang diprediksi akan terjadi. Paling tidak, di setiap SPBU ada anggota yang diminta standby melakukan pengawasan.
"Di setiap SPBU akan ditempatkan polisi yang akan memantau gerak-gerik pembeli SPBU," tambahnya.
Selain itu, Polda Jatim juga sudah memerintahkan kepada seluruh Kapolres agar melakukan koordiansi dengan pihak Pertamina, sehingga dapat dilakukan deteksi dan antisipasi dini.
"Masih kita lakukan pendataan, untuk daerah-daerah atau SPBU yang sudah terjadi antrean akibat kelangkaan BBM," ujarnya.
Seperti diberitakan, PT Pertamina (Persero) mulai mengatur penyaluran BBM bersubsidi sebagai upaya untuk menghindari habisnya kuota BBM yang telah ditetapkan, yakni sebesar 46 juta kiloliter. Akibat "penjatahan" tersebut, terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari ini.
Pengurangan kuota BBM bersubsidi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter menjadi penyebab Pertamina melakukan pengaturan kuota per harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.