Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Prabowo Magelang: Kami Tunduk pada Putusan MK

Kompas.com - 21/08/2014, 18:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Tidak hanya di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, aksi demonstrasi massa pendukung calon presiden Prabowo-Hatta juga terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (21/8/2014).

Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Magelang untuk Indonesia (Geram) itu melakukan aksi damai di Jalan Pemuda Muntilan. Aksi itu dilakukan saat MK membacakan putusan sidang sengketa pemilu presiden yang dilaporkan oleh pasangan calon nomor satu itu.

Sebagian besar peserta aksi mengendarai sepeda motor dan mobil bak terbuka. Mereka melakukan konvoi, lalu menggelar orasi di sekita jalan utama Magelang-Yogyakarta itu. Tak ayal aksi tersebut sempat membuat kemacetan lalu lintas di kawasan itu. Bahkan mereka sempat membakar ban.

“Kami adalah para pendukung Prabowo-Hatta. Namun pada aksi ini kami akan tunduk pada apa pun keputusan MK. Siapa pun presidennya, akan kami terima dan dukung, tapi tetap akan kami kawal kinerjanya,” teriak Teguh, salah satu peserta aksi dalam orasinya.

Setelah itu, mereka kembali melakukan konvoi dan berhenti di depan sebuah rumah warga di Jalan Pemuda Muntilan. Mereka pun kembali melakukan orasi dan memasang empat spanduk di pintu gerbang rumah bercat cokelat muda itu.

Empat spanduk itu bertuliskan, "Geram Tolak Intervensi Asing", "Arti 69 tahun Merdeka adalah curang berjamaah?", "69 Tahun Merdeka, Bubarkan KPU Antek Aseng" dan "Selamatkan Indonesia".

“Spanduk ini tidak boleh lepas, ada yang lepas, maka perang,” teriaknya lagi.

Seusai memasang empat spanduk itu, puluhan massa menuju Pendopo Kecamatan Muntilan untuk bersama-sama melihat pengumuman sidang MK.

Sementara itu, Anang Immamudin, salah seorang anggota Geram mengatakan, aksi ini dilakukan dalam rangka mengawal NKRI dan menolak segala bentuk intervensi asing.

Pihaknya menilai, setelah 69 tahun kemerdekaan Indonesia, darah, jiwa dan raga dikhianati antek-antek asing, aseng dan komunis.

“Jadi saatnya sekarang ini untuk menunjukkan pada nusantara tanah air Indonesia, bahwa rakyat Magelang berdiri di depan menolak segala intervensi asing, aseng dan komunis. Saatnya bergabung bersama, tegakkan darah juang kemerdekaan. Saatnya tunjukkan bahwa rakyat Magelang cinta damai tapi bukan berarti lemah terhadap bentuk kezaliman," tandasnya.

Aksi massa berlangsung damai dan tertib. Meski demikian, sejumlah petugas keamanan dari Polsek Muntilan dan TNI dari Kodim 0705 terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com