Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penjambret Dikeroyok Massa, Satu Orang Tewas

Kompas.com - 13/08/2014, 17:37 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Saadudin alias Ilan tewas karena dikeroyok warga setelah menjambret dompet milik Fitriani di depan Toko Golden, Baubau, Sulawesi Tenggara. Ilan bersama rekannya Ifan Nugraha Arifin alias Aco melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.

Fitriani yang membonceng Cahaya Haerani kemudian mengejar pelaku, namun saat belok di jembatan batu menuju sumur umum di Kecamatan Palagimata mereka jatuh akibat menabrak trotoar jalan.

“Mendengar teriakan korban, warga spontan menghakimi pelaku hingga babak belur. Kemudian anggota patroli Polres Baubau tiba di lokasi kejadian dan mengamankan kedua pelaku ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,” tutur Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto, Rabu (13/8/2014).

Akibat kejadian tersebut, Aco mengalami luka lecet dan memar di bagian tubuh serta mengalami pembengkakan pada bagian mulut hingga mengeluarkan darah, sedangkan Ilan mengalami luka robek pada pelipis sebelah kanan.

“Luka memar pada bagian wajah, kepala dan sebagian badan korban serta mengeluarkan darah pada mulut sehingga tidak sadarkan diri.

Setelah kejadian Senin sekitar pukul 23.40 Wita itu, petugas rumah sakit menyatakan kedua pelaku sudah membaik.

Selanjutnya, kata Sunarto, kedua pelaku jambret tersebut dibawa ke Polres Bau-Bau untuk dilakukan pemeriksaan karena korban dari aksi penjambretan tersebut sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Baubau. Namun setibanya di kantor Polres Baubau, sudah banyaknya massa berkumpul sehingga kedua pelaku dititip sementara di ruang sel untuk beristirahat.

“Pada jam 05.30 Wita, petugas jaga tahanan mengecek keadaan ruang tahanan dan mendapatkan kondisi pelaku penjambretan Ilan dalam keadaan kritis sampai kejang-kejang, lalu petugas jaga tahanan melaporkan kepada kepala SPK polres untuk membawa pelaku penjambretan tersebut ke rumah sakit, namun karena kondisi korban yang sangat kritis akhirnya nyawa korban tidak dapat tertolong dan meninggal dalam perjalanan,” tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com