Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok Oknum TNI, Anggota Brimob di Cipanas Luka Parah

Kompas.com - 08/08/2014, 17:57 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Keributan antara TNI dan Polri kembali terjadi. Setelah sebelumnya terjadi di Karawang, Jawa Barat, kini keributan antara dua aparat itu terjadi di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/8/2014).

Salah seorang anggota Brimob Polda Jabar, Subden 4 Cipanas Den B Brimob Cipanas, Cianjur, Bharada Deni A Gunawan, mengalami luka parah karena diduga dikeroyok oleh kelompok oknum TNI, Kamis (7/8/2014) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok oknum TNI itu adalah anggota Yon Armed 5/105 Tarik, Cianjur. Peristiwa terjadi di Mako Brimob Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Gadog RT 04 RW 01, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Iya betul (kabar itu)," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, saat dihubungi, Jumat (8/8/2014).

Menurut dia, Deni sedang menjalankan tugasnya berjaga di pos belakang Mako Brimob.

"Dia sedang bertugas, tiba-tiba ada yang menyerang," katanya.

Martinus mengatakan, setidaknya ada 40 anggota TNI satuan Yon Armed 5/105 Tarik yang melakukan penyerangan dengan berpakaian preman. Sebagian memakai PDL.

"Mereka datang dengan menggunakan sepeda motor, mereka masuk ke asrama dan menyerang anggota Brimob yang saat itu sedang bertugas di belakang Mako," katanya.

Anggota Brimob itu, lanjut Martin, mengalami luka parah di bagian kepala. Martin mengatakan, saat itu, korban dilarikan ke RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat untuk dilakukan perawatan.

"Tapi, kini sudah dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, karena lukanya cukup parah," katanya. 

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf. M. Affandi juga membenarkannya.

"Ya, memang betul itu anggota kami," katanya saat dihubungi, Jumat sore.

Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi karena kesalahpahaman. Namun, Affandi tidak memberikan keterangan lebih jauh soal kejadian tersebut.

"Itu hanya salah paham saja," katanya.

"Kita belum tahu kronologinya, saya sekarang ini sedang menuju TKP untuk mencari informasi, nanti saya kabari kembali," tambah Affandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com