"Ini adalah bentuk kekecewaan kami karena masih ada praktik politik di dunia pendidikan, apalagi di hari tenang pemilu. Seharusnya, semua pihak menghormati tahapan ini," kata Ignatius Suwanto, Senin (7/7/2014).
Menurut Ignatius, aksi pembakaran surat tersebut semata-mata hanya ingin menegakkan kebenaran di dalam dunia pendidikan.
"Biarlah dunia pendidikan berjalan semestinya, jangan dicampuradukkan dengan politik. Kami pasti akan memilih pemimpin pada 9 Juli nanti," ujarnya.
Sebelumnya, perwakilan guru di Kabupaten Jember melaporkan adanya surat dari capres Prabowo Subianto, yang mereka terima pada saat hari tenang pemilu. Mereka melaporkan kiriman surat itu kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.