"Insya Allah saya terpilih lagi," kata Rieke kepada Kompas.com, saat dihubungi, Jumat (25/4/2014). "Paling tidak saya membuktikan bahwa masih ada rakyat yang memilih tanpa dibayar."
Keunggulan suara Rieke tidak hanya di partai maupun daerah pemilihannya, tetapi untuk seluruh Jawa Barat. "Meski ada kecurangan, suara saya ditetapkan di pleno KPU Jawa Barat mencapai 255.044 (suara)," sebut dia.
Rieke menegaskan suara yang dia dapatkan bukan hanya soal penentuan dia akan terpilih kembali atau tidak ke Senayan. "Itu adalah suara kepercayaan, yang bukan hanya memilih melainkan juga kepercayaan untuk siap berjuang bersama selama lima tahun ke depan."
Terkait politik uang, Rieke tak menutup-nutupi rasa jijiknya. "Suara dijajakan, ditawarkan, dipindah-pindahkan, raib. Jijik rasanya," kata dia.
Ikut pemilu untuk ketiga kalinya, Rieke mengatakan politik transaksional pada pemilu kali ini benar-benar sudah tak tahu malu. "Verbal, terbuka. Sudah bermutasi menjadi model yang tak pernah kita duga," ujar dia.
Sebelum pemilu, Rieke pernah pula menulis sebuah puisi yang menyerukan pemilu tanpa politik uang. (Baca: Rieke "Oneng", Puisi, dan Politik Transaksional).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.