“Warga semula tidak mengira jika dia mau bunuh diri, karena namanya orang stres yang pasti jalan begitu saja. Tetapi setelah melewati jembatan di sungai Antirogo, tiba- tiba pria itu langsung loncat ke bawah,” ujar salah satu saksi mata, Maman.
Warga yang melihat kejadian itu, langsung turun ke bawah sungai dan akan mengevakuasi korban.
“Tapi warga kaget, ternyata orang itu tidak mati dan naik dari sungai kemudian duduk- duduk di seberang sungai. Karena tidak apa-apa, warga kemudian membujuk orang itu untuk naik, tetapi tidak mau. Akhirnya kami tinggal saja di pinggir sungai,” tutur Maman.
Begitu warga sudah naik ke atas, tiba-tiba pria yang diperkirakan masih berumur 30 tahun itu, juga ikut naik ke atas.
“Waktu itu kami kira dia akan pergi, tetapi ternyata pria itu loncat lagi dari atas tebing. Kami kaget karena kami tidak menyangka dia akan loncat lagi,” imbuh dia.
Mengetahui aksi nekat itu, warga kemudian turun kembali ke sungai, dan ternyata korban sudah meninggal dunia.
“Ternyata setelah kami cek, dia sudah meninggal dunia. Lukanya parah, tulang belakangnya patah, dan kepalanya juga parah, mungkin dia gegar otak,” ungkap Maman.
Warga akhirnya menghubungi kamar jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Subandi untuk mengevakuasi jenazah korban. Jenazah korban kemudian dibawa petugas dari rumah sakit yang dikawal oleh pihak kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.