Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.500 Warga di Taman Nasional Bukit Barisan Terancam Tak Pakai Hak Pilih

Kompas.com - 01/04/2014, 05:09 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com — Tidak kurang dari 1.500 warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Kabupaten Kaur, Bengkulu, terancam tak memilih pada Pemilu 2014. Tak ada pendataan pemilih oleh petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kawasan ini.

Seorang warga setempat, Sofyan, mengatakan bahwa warga Talang Tengah, bagian dari kawasan ini, kerap hanya dianggap sebagai perambah oleh pemerintah. Namun, pada Pemilu 2009, ada empat pemungutan suara (TPS) didirikan di sana. "Namun pemilu kali ini sepertinya tak ada karena tidak ada pendataan," kata Sofyan, Senin (31/3/2014).

Sofyan mengatakan, di kawasan TNBBS tersebut ada beberapa lokasi yang menjadi permukiman tetap dari warga yang hidup dari berkebun. Mereka namakan lokasi-lokasi tersebut sebagai "talang".

"Ada lima talang di kawasan itu, yakni Talang Tengah, Talang Cemara, Sinar Semende, Talang Kepahiang, dan Talang Baru, memiliki tak kurang 700 kepala keluarga (KK), dengan tak kurang 1.500 jiwa," tutur Sofyan. Butuh waktu berjam-jam untuk menuju lokasi tersebut, dengan melintasi perbukitan dan hutan. Warga berharap masih punya kesempatan untuk menggunakan hak pilih.

Sirajudin, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kaur, tak membantah bahwa KPU tidak mendata daerah tersebut. Alasannya, talang-talang tersebut berada di lokasi yang dilarang untuk dihuni.

"Mereka itu kan tinggal di kawasan yang tidak boleh dihuni, makanya kami tidak data dan sediakan TPS di sana, apalagi pasca-penangkapan mereka yang menghuni di sana oleh petugas kepolisian," ujar Sirajudin. Menurut dia, warga talang sebenarnya juga punya desa asal. "Mereka terdata di desa masing-masing," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com