Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Manado Keluhkan Pemadaman, Sulut Krisis Listrik

Kompas.com - 23/10/2013, 10:46 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir, warga Manado bahkan Sulawesi Utara mengeluhkan adanya pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN), sehingga menganggu aktivitas kerja mereka.

"Benar-benar sangat menghambat kerja kami, saat sedang serius bekerja, tiba-tiba saja listrik sudah padam. Dan nanti akan menyala cukup lama," keluh Suhandri, salah satu karyawan di perusahaan meubel, Rabu (23/10/2013).

Bahkan, beberapa warga di wilayah Kembes mengeluhkan pemadaman listrik yang dilakukan  PLN di wilayah mereka dari siang hingga malam. Terpaksa warga yang sedang menggelar hajatan harus rela menggunakan lampu petromax.

Kondisi pemadaman listrik yang sudah berlangsung cukup lama membuat pihak PLN diprotes warga. Status di jejaring sosial milik warga seperti Facebook dan Blackberry Messenger dipenuhi dengan cercaan bagi PLN, saat wilayah mereka mendapat giliran pemadaman.

Pejabat Humas PLN Sulttenggo, Lefrand Maleke kepada Kompas.com mengatakan, pemadaman listrik akhir-akhir ini selain dikarenakan adanya gangguan jaringan juga dikarenakan Pembakit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang mengalami kekurangan pasokan uap.

"Karena pasokan uap dari PLTP Lahendong kurang, akibatnya daya listrik pas-pasan dan pemadaman tidak bisa dihindarkan," kata Maleke melalui pesan singkat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasokan daya listrik di wilayah Sulut kini mengalami krisis. Sebab dalam satu malam saja, PLN kekurangan daya hingga mencapai sekitar 40 Mw.

Kemarau yang sudah berlangsung selama dua bulan juga menjadi salah satu sebab tidak maksimalnya produksi listrik di wilayah Sulut. Sebab, tiga unit PLTA di Minahasa sangat tergantung dari debit air Danau Tondano, yang saat ini sedang kurang akibat kemarau.

Jika kondisi debit air Danau Tondano sedang normal, PLTA tersebut bisa menghasilkan daya 45 Mw, tetapi saat ini hanya bisa sampai 31 Mw. Sementara itu kurangnya pasokan uap dari Pertamina Geothermal membuat PLTP Lahendong III yang seharusnya menghasilkan 20 Mw, kini hanya bisa memproduksi 13 Mw saja.

Total produksi empat unit PLTP Lahendong yang biasanya bisa menghasilkan 75 Mw, kini hanya 68 Mw saja. Kekurangan pasokan listrik di Sulut tersebut diperparah lagi dengan kondisi PLTU Amurang yang berkekuatan 50 Mw tidak maksimal beroperasi.

Satu unit sedang dalam pemeliharaan rutin dan satu unit lagi mengalami kerusakan. Kondisi ini membuat PLN tidak punya pilihan selain harus memadamkan listrik secara bergiliran.

Sementara itu, Manajer PLN Area Manado, Yarid Pabisa meminta agar pelanggan besar seperti pabrik, hotel, mal, dan usaha besar lainnya untuk dapat menggunakan genset sendiri selama beban puncak berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com