Tangerang, Kompas -
Bahkan, volume sampah di sepanjang pesisir Pantai Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, terus bertambah. Sampah itu berasal dari buangan Sungai Cisadane karena posisi pantai tersebut persis di muara Cisadane. Tempat ini juga menjadi lokasi pembuangan sampah secara ilegal.
”Sejauh ini, belum ada perhatian serius dari pemerintah setempat untuk menangani sampah di sini,” kata Mahmud Sanusi (54), warga Teluk Naga.
Selama air sungai itu meluap dan banjir terjadi di sejumlah tempat di Kota dan Kabupaten Tangerang, kata Mahmud, kiriman sampah terus bertambah.
Aktivis lingkungan hidup di Banten, Romly Revolvere, mengatakan, keberadaan sampah tersebut membuat kondisi pantai semakin rusak.
”Tumpukan sampah itu sulit diolah. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun dan belum pernah ada solusi serta perhatian serius dari pemerintah setempat,” kata Romly.
Selain menyebabkan kerusakan pantai, lanjutnya, keberadaan sampah juga menyulitkan penggiat lingkungan melakukan upaya konservasi penanaman mangrove di lokasi itu.
”Beberapa kali kami melakukan penanaman mangrove di lokasi ini, tetapi hasilnya tidak pernah maksimal karena mangrove yang kami tanam mati tertimbun sampah,” ujar Romly.
Di Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang akan membangun kolam untuk menampung air lindi (cairan dari tumpukan sampah yang membusuk) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Neglasari.