Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangerang Bermasalah Tangani Sampah

Kompas.com - 16/03/2013, 03:47 WIB

Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengatakan, kolam lindi akan dibangun agar air lindi tidak meluas di lingkungan warga Kelurahan Kedaung Baru, Kedaung Wetan, dan Mekarsari, Kecamatan Neglasari. ”Kolam-kolam itu akan dibangun tahun ini,” katanya.

Wahidin mengaku, sejak awal, TPA Rawa Kucing sudah salah kelola. Sejak berdiri, pengelolaan sampah kurang memperhatikan teknologi. Pengolahan sampah dilakukan dengan cara open dumping (membuang sampah tanpa ada pengolahan lebih lanjut).

Open dumping sudah dilarang dan kami akan beralih mengelola sampah dengan pendekatan teknologi, yakni sanitary landfill (pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan andal), dengan menghadirkan kolam-kolam untuk menampung air lindi,” kata Wahidin.

TPA Burangkeng

Hingga Jumat (15/3), krisis sampah di TPA Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi, belum terselesaikan. Pemerintah Kabupaten Bekasi belum memenuhi tuntutan warga sehingga TPA itu masih tidak beroperasi. Tumpukan sampah di perumahan dan pasar tidak terangkut.

Lurah Burangkeng Nemin menilai, krisis sampah di TPA itu belum terselesaikan karena belum ada satu keputusan pun dari Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang menanggapi permintaan warga. Warga, antara lain, menuntut perbaikan jalan, layanan pendidikan, kesehatan, listrik, dan air bersih, serta kompensasi hidup di dekat TPA.

”Kalau enggak ada yang disetujui Bupati, kami akan terus menutup TPA Burangkeng,” katanya.

Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman, dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati mengatakan, selama TPA ditutup, tidak ada pengangkutan sampah. Ia mengakui bahwa secara teknis belum menemukan jalan keluar dari pemblokadean TPA Burangkeng. ”Kami masih koordinasi,” katanya saat dikonfirmasi.

Komarudin Ibnu Mikam, Koordinator Koalisi Masyarakat Bekasi Bagian Utara, mengatakan, krisis di TPA Burangkeng mencerminkan sikap pemerintah yang tidak tegas. (PIN/BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com