Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang-perangan, Bocah Tewas Tertembak

Kompas.com - 20/10/2011, 09:41 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com — Peristiwa tragis dialami seorang bocah, Fauzan (8), warga Dusun Krajan, Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan. Siswa kelas 1 MI (setingkat SD) Roudlotul Mustaqim, Wonokerto, itu tewas setelah dadanya tertembus peluru yang ditembakkan teman bermainnya, Misbah Rozak (8), Rabu (19/10/2011) kemarin.

Fauzan tentu tak mengira nyawanya melayang direnggut oleh sahabat karibnya setelah tertembus peluru senapan angin yang ditodongkan oleh Misbah. Peristiwa itu terjadi saat waktu dzuhur sekitar pukul 11.30 WIB, di pelataran rumah Misbah.

Di halaman rumah tersebut, mereka tengah asyik main perang-perangan bersama sejumlah teman lainnya. Layaknya anak kecil pada umumnya, main perang-perangan kurang afdal jika tak menggunakan senjata seperti di film-film. Oleh karena itulah, Misbah mengambil senapan angin milik ayahnya, Khoiron (37), tanpa sepengetahuan sang ayah.

Berbekal senapan, Misbah berlagak seperti prajurit perang yang pernah ia saksikan pada layar televisi. Senapan ini pun lantas ditodongkan kepada teman-teman sepermainannya. Apes, saat moncong senapan mengarah pada dada Fauzan, suasana mencekam pun lantas terjadi. Senapan angin yang dianggap tidak berisi peluru itu tiba-tiba menyalak.

“Saya di teras rumah dan melihat Misbah menembak. Dooorrr !, Fauzan langsung jatuh,” kata Irvan Muhammad (7), salah seorang teman Fauzan dan Misbah.

“Ternyata, tanpa diketahui oleh pelaku (Misbah), senapan itu ada pelurunya (semacam gotri),” kata Ajun Komisaris Hendriyanto, Kepala Polsek Sukorejo.

Di dekat lokasi kejadian, saat itu Khamsari (55), saksi, tengah membeli minuman ringan di toko milik orangtua Misbah. Namun, sebelum dilayani, ia tiba-tiba dikagetkan dengan bunyi suara letusan senapan. “Tiba-tiba ada suara tembakan dan membuat saya kaget. Begitu saya berlari melihat, Khoiron dari dalam rumah berlari sambil berteriak, senapan itu ada isinya. Tapi, Fauzan sudah jatuh,” terang Khamsari.

Khamsari menceritakan, awalnya yang hendak "ditembak" adalah Jazilul Yakin (4), cucunya, yang juga ikut main perang-perangan. Akan tetapi, tiba-tiba saja moncong senapan berpindah ke arah Fauzan dari jarak kurang dari 1 meter.

Senapan angin adalah senapan yang menggunakan prinsip pneumatik yang menembakkan proyektil dengan menggunakan tenaga udara atau sejenis gas tertentu yang dimampatkan dengan cara dipompa. Senapan angin biasanya digunakan untuk olahraga dan berburu binatang kecil seperti burung dan tupai.

Khoiron langsung membopong Fauzan yang bersimbah darah karena dada kanannya tertembak senapan angin. Namun, dalam perjalanan menuju rumah sakit, bocah itu mengembuskan napas terakhirnya. Tentu saja, tewasnya Fauzan membuat orangtuanya syock. Bahkan, ayah korban, Hasan (50), tidak sadarkan diri cukup lama dan tidak dapat ditemui. Ibu korban, Satuni (40), terus menunggu jasad putranya yang terbujur kaku di balai-balai bagian depan rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com