Hingga Rabu (25/8) sebanyak 10 orang di antaranya masih berada dalam perawatan medis di Rumah Sakit Daerah Lubuk Basung, Agam, Sumbar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Indra saat dihubungi mengatakan, peristiwa keracunan massal itu diawali saat sebagian warga menyantap sejumlah jenis makanan dan minuman yang disediakan untuk berbuka puasa.
Beberapa jam seusai menyantap makanan dan minuman itu, sejumlah warga mulai merasakan gangguan di bagian perut mereka.
Puncaknya terjadi tatkala sekitar 40 warga secara serentak mendatangi RSUD Lubuk Basung pada Selasa sekitar pukul 23.00. ”Ada yang muntah-muntah dan mencret-mencret,” kata Indra menggambarkan keadaan pasien saat pertama kali datang ke rumah sakit.
Menurut Indra, efek keracunan, yang baru terasa beberapa jam seusai menyantap makanan itu, terutama menyerang sistem pencernaan warga. Ia mengatakan belum mengetahui jenis makanan atau minuman apa yang menyebabkan warga keracunan.
”Sekarang yang masih dirawat adalah anak-anak dan orang tua untuk memperbaiki kondisi umum mereka. Sore ini (kemarin) juga sudah boleh pulang,” kata Indra.
Kasatreskrim Polres Agam AKP Masril, yang juga dihubungi pada hari yang sama, mengatakan, acara buka puasa bersama itu diikuti sekitar 100 warga.
Menurut Masril, kegiatan buka puasa bersama itu diadakan oleh pengelola PLTA Maninjau, dengan sejumlah penganan, minuman, dan nasi bungkus untuk berbuka puasa.