”Jadi, ada kolak, pecel, sirup, dan lain-lain seperti biasa makanan berbuka puasa,” kata Masril.
Akan tetapi, menurut Masril, polisi saat ini mengalami kesulitan untuk menentukan jenis makanan atau minuman apa yang membuat puluhan warga itu keracunan.
Menurut Masril, hal itu disebabkan makanan dan minuman yang hendak dijadikan barang bukti dan diteliti sudah keburu dibawa pulang warga.
”Kami mau mencari penyebab susah juga karena sudah dibawa pulang, padahal kami ingin periksa,” kata Masril.
Masril menambahkan, sejauh ini polisi tengah memeriksa sejumlah orang, termasuk korban sebagai saksi. Namun, polisi belum bisa mengetahui pihak penyedia makanan dan minuman untuk kegiatan buka puasa bersama itu.
”Belum ada tersangka,” ujar Masril.