Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Penggunaan Piagam Palsu di PPDB, Disdikbud Jateng Bakal Kembangkan "Sang Juara"

Kompas.com - 04/07/2024, 13:16 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah bakal mengevaluasi insiden kecolongan piagam palsu saat penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jateng 2024. 

Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, panitia PPDB telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dalam petunjuk teknis (Juknis) PPDB Jateng 2024.

Namun, piagam yang diduga palsu itu masih lolos saat proses verifikasi berkas di sekolah.

"Menjadi bagian dari evaluasi juga ya, pada verifikasi ini juga menjadi bagian untuk sistem penguatan integritas dan kemampuan juga untuk verifikator pada tahun berikutnya," ujar Uswatun melalui sambungan telepon, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Baca juga: PPDB Jateng Sisakan 78 Kursi Kosong, Dua Kursi di SMAN 1 Petungkriyono Pekalongan Terletak di Pucuk Gunung

Pengembangan website pengecek piagam penghargaan

Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah saat ditemui di kantornya, Rabu (12/7/2023).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah saat ditemui di kantornya, Rabu (12/7/2023).
Pihaknya juga bakal mempertimbangkan pengembangan website pengecek piagam penghargaan "Sang Juara" yang dibuat Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk diterapkan oleh Disdikbug Jateng.

"Ya, bisa dijadikan contoh. Itu ide yang bagus, tapi kita coba diskusikan dulu ya. Karena kayak kejuaraan itu ada pemprov, kemudian ada disporapar yang punya aplikasi untuk memvalidasi," ungkapnya.

Dengan begitu, para verifikator yang bertugas sebagai panitia PPDB di setiap sekolah dapat langsung mengecek status dan kebenaran piagam yang diajukan calon peserta didik (CPD) saat verifikasi berkas. 

Baca juga: Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Munculnya piagam palsu

Dia berharap upaya semacam ini dapat meminimalisir risiko terulangnya insiden penggunaan piagam palsu saat PPDB.

"Nah, kalau di kita, coba didiskusikan dulu dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) karena sebenarnya segala bentuk kegiatan lomba itu yang untuk jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah (dikdas/dimen) pun juga melalui Puspresnas," jelas Uswatun. 

Sebelumnya diberitakan, sejumlah sekolahan menerima pendaftaran PPDB jalur prestasi yang belakangan diketahui sebagai piagam yang tidak sah atau palsu.

Baca juga: Daftar Ulang PPDB Jateng 2024 Dimulai 3-12 Juli, Dipastikan Gratis

Piagam marching band internasional itu dijuarai SMPN 1 Semarang.

Menurut keterangan yang diterima Disporapar Jateng, sekolah itu memang menjuarai perlombaan itu sebagai juara 3. 

Namun menjelang masa penutupan pendaftaran PPDB pekan lalu didapati piagam penghargaan itu mencantumkan juara 1 dan digunakan untuk mendaftar di sejumlah sekolah.

Baca juga: Hasil Penyelidikan Piagam Palsu di PPDB Jateng Bakal Dirilis Sabtu, Bagaimana Sanksinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Regional
Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Regional
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Regional
Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Regional
Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Regional
Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Regional
7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

Regional
Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Regional
Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Regional
4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

Regional
Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Regional
Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Regional
Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Regional
Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Regional
Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com