Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

102.000 Calon Peserta Didik Tidak Lolos Seleksi Masuk SMAN/SMKN di PPDB Jateng 2024

Kompas.com - 03/07/2024, 10:04 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 102.628 calon peserta didik (CPD) tidak lolos seleksi masuk SMA/SMK Negeri di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah 2024.

Hasil seleksi itu diumumkan melalui laman resmi PPDB Jateng pada Senin (1/7/2024) pukul 21.00 WIB.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengakui adanya keterbatasan daya tampung CPD di Jateng.

Baca juga: 70.000 Calon Siswa Miskin di Jateng Kesulitan Daftar PPDB Jalur Afirmasi, Mengapa?

Dia menjelaskan, dari 541.073 jumlah lulusan SMP/sederajat, sebanyak 324.487 CPD di antaranya telah mengikuti proses pendaftaran di PPDB hingga tahap verifikasi berkas.

"Jumkah kursi (SMAN/SMKN) di Jateng ini kan terbatas. Daya tampung yang tersedia sebesar 221.859 kursi," jelas Uswatun melalui sambungan telepon, Rabu (3/7/2024).

Kuota itu terdistribusi pada 361 SMA Negeri sebanyak 117.851 kursi, dan 234 SMK Negeri sebanyak 104.008 kursi.

Baca juga: Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi


Baca juga: Nyaris Bangkrut, Managemen RSUD Nunukan Klaim Pelayanan dan Ketersediaan Obat Sudah Mulai Normal

Alasan 102.000 CPD tersingkir 

Dalam hal ini, Uswatun terus mengupayakan penambahan rombongan belajar (rombel) atau kelas di setiap PPDB agar daya tampung CPD di sekolah negeri semakin besar.

"Dari tahun ke tahun selalu mengalami penambahan jumlah rombel. Tahun ini ada 62 rombel penambahan atau sekitar 1.334 (kuota CPD)," bebernya

Kendati demikian, kuota tambahan masih jauh dari jumlah pendaftar.

Baca juga: Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

 

Alhasil lebih dari 102.000 CPD dengan poin terendah dalam jurnal PPDB terpaksa tidak memperoleh kursi SMAN/SMKN yang diinginkan.

"Nah, ketika jumlah rombel atau kemampuan daya tampung di sekolah Jateng memang belum mencukupi untuk semuanya, maka ya sekolah swasta pun juga hadir, memiliki tugas yang sama," tuturnya.

Maka dari itu, Uswatun berpesan agar CPD yang belum lolos untuk tetap semangat melanjutkan pendidikan di sekolah swasta dan mengejar prestasi untuk masa depan.

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2022/2023

Sementara bagi CPD kurang mampu secara ekonomi, dia menyampaikan sekolah swasta memiliki beasiswa miskin (BSM) agar peserta didik tetap mendapat hak pendidikan.

"Di swasta ada. Jadi ada Beasiswa Miskin (BSM), nanti diintenalisir dari masing-masing cabang dinas. Kemudian ada beasiswa reguler setiap bulan, itu kalau benar-benar tidak mampu dan mengajukan nanti diverifikasi," tandasnya. 

Baca juga: Update Pembacokan Ojol di Bantul Yogyakarta, Pelakunya Ternyata Pelajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Minta ASN Netral di Pilkada Solo 2024

Gibran Minta ASN Netral di Pilkada Solo 2024

Regional
Hamili Istri Orang, Polisi di Rote Ndao NTT Dipecat

Hamili Istri Orang, Polisi di Rote Ndao NTT Dipecat

Regional
Update Kerusakan Gempa M 4,4 di Batang: 12 Orang Terluka, Puluhan Bangunan hingga Kantor Bupati Rusak

Update Kerusakan Gempa M 4,4 di Batang: 12 Orang Terluka, Puluhan Bangunan hingga Kantor Bupati Rusak

Regional
2 Bocah Dibekuk Polisi, Terekam CCTV Kejar Orang Pakai Senjata Tajam

2 Bocah Dibekuk Polisi, Terekam CCTV Kejar Orang Pakai Senjata Tajam

Regional
BPN Segera Bayarkan Ganti Rugi Tiga Rumah Warga Dusun Pasekan Klaten yang Kena Proyek Tol Solo-Yogyakarta

BPN Segera Bayarkan Ganti Rugi Tiga Rumah Warga Dusun Pasekan Klaten yang Kena Proyek Tol Solo-Yogyakarta

Regional
Duka Jelang Wisuda, Ini Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswi Unnes

Duka Jelang Wisuda, Ini Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswi Unnes

Regional
Alasan Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Solo Paragon Mal

Alasan Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Solo Paragon Mal

Regional
KPU Temukan 7.108 Pemilih Tak Memenuhi Syarat di Pilkada Kota Semarang 2024, Data Tidak Valid?

KPU Temukan 7.108 Pemilih Tak Memenuhi Syarat di Pilkada Kota Semarang 2024, Data Tidak Valid?

Regional
Cari Perlindungan di Kantor Polisi Usai Cekcok dengan Istri, Pria Ini Malah Babak Belur Dianiaya Kanit Reskrim

Cari Perlindungan di Kantor Polisi Usai Cekcok dengan Istri, Pria Ini Malah Babak Belur Dianiaya Kanit Reskrim

Regional
Istri di Lampung Bantu Suami Perkosa Teman Kerjanya

Istri di Lampung Bantu Suami Perkosa Teman Kerjanya

Regional
Dukung Tumbuh Kembang Anak, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

Dukung Tumbuh Kembang Anak, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

Regional
PDI-P Lirik Kaesang pada Pilkada Jateng: Gibran: Bagus, Harusnya Ketemu Mbak Puan

PDI-P Lirik Kaesang pada Pilkada Jateng: Gibran: Bagus, Harusnya Ketemu Mbak Puan

Regional
BBM Langka di Labuan Bajo, Warga Antre di SPBU

BBM Langka di Labuan Bajo, Warga Antre di SPBU

Regional
Jelang Sidang TPPO Mantan Bupati Langkat, LPSK Harapkan Vonis Maksimal

Jelang Sidang TPPO Mantan Bupati Langkat, LPSK Harapkan Vonis Maksimal

Regional
Rumah dan Tembakau Siap Jual di Wonosobo Terbakar, Kerugian Capai Rp 600 Juta

Rumah dan Tembakau Siap Jual di Wonosobo Terbakar, Kerugian Capai Rp 600 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com