Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Kompas.com - 26/06/2024, 09:42 WIB
Karnia Septia,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Krisis air bersih terjadi di Gili Meno dan Gili Trawangan menyebabkan sejumlah hotel terpaksa tutup sementara dan 435 hotel di Gili Trawangan terancam menolak tamu. 

"Kalau sampai besok sore tidak ada keputusan kami tidak ada pilihan ada 435 properti di Gili Trawangan menolak tamu itu datang karena kami tidak ada lagi stok air yang bisa dipakai."

"Jadi (air) sudah menjadi kebutuhan dasar," Kata Lalu Kusnawan, Ketua Gili Hotel Association, Selasa (25/6/2024). 

Baca juga: Krisis Air Bersih Meluas hingga 7 Desa karena Terdampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi

Menurut Kusnawan, penolakan ini karena sudah tidak ada lagi stok air bersih yang dapat digunakan hotel untuk melayani tamu. 

Seperti diketahui, krisis air bersih di Gili Meno sudah terjadi satu bulan lebih dan krisis air bersih mulai meluas ke Gili Trawangan sejak Sabtu (22/6/2024). 

Krisis air bersih di Gili Meno ini terjadi berawal dari berhenti beroperasinya PT BAL sebagai pihak ketiga penyedia air bersih di Gili Meno akibat tersandung masalah hukum. 

Sementara krisis air bersih di Gili Trawangan terjadi karena layanan air bersih di Gili Trawangan dihentikan oleh pihak ketiga yaitu PT Tiara Citra Nirwana (TCN) sejak Sabtu (22/6/2024).

Kusnawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan hearing ke DPRD Kabupaten Lombok Utara untuk mencari jalan keluar krisis air bersih ini tetapi belum membuahkan hasil. 

Hotel merugi

Asosiasi Hotel Gili menyebutkan, kerugian akibat krisis air bersih di Gili Trawangan mencapai Rp 8,75 miliar per hari. Hal ini dilihat dari jumlah kedatangan tamu per hari. 

Baca juga: Krisis Air Bersih Masih Hantui Warga Pesisir, Pemprov DKI Diminta Percepat Bangun Jaringan Perpipaan

Menurut Kusnawan, rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke Gili Trawangan berjumlah 2.500 orang per hari. Untuk hotel rata-rata mendapatkan Rp 3,5 juta per wisatawan per hari. 

Kerugian sebesar Rp 8,7 miliyar ini belum termasuk aktivitas lain seperti bersepeda, snorkeling dan aktivitas wisata lainnya. 

Kusnawan menyebutkan, di Gili Trawangan sudah ada 5 hotel yang berhenti beroperasi sementara, akibat tidak adanya air bersih. 

Selain itu, banyak tamu yang akan berlibur ke Gili Trawangan yang mengajukan cancel maupun refund. 

"Sudah banyak yang menanyakan, banyak cancel, banyak yang minta refund," kata Kusnawan. 

Kusnawan menegaskan, pemerintah harus cepat bersikap dan mengatasi masalah air bersih di Gili Meno dan Gili Trawangan. Terlebih saat ini masuk masa high season. 

Baca juga: Jalan Ambles di Tengaran, Rumah Warga Terisolasi, 229 Jiwa Terancam Krisis Air Bersih

"Harus segera disiapkan air bersih itu," kata Kusnawan. 

Saat ini warga maupun pengusaha hotel di Gili Trawangan harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Kusnawan menyebutkan, biaya angkut air bersih satu tongkang sebesar Rp 2,5 juta sekali angkut. 

"Itu bayarnya 2,5 juta per tongkang sekali angkut," kata Kusnawan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Junnatun, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang Sempat Jualan Daging Ayam Potong, Lulus Terbaik dengan IPK 3,94

Kisah Junnatun, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang Sempat Jualan Daging Ayam Potong, Lulus Terbaik dengan IPK 3,94

Regional
Kasus Siswa SMP Padang Tewas Ditutup, Polisi Bilang Tak Ada Rekaman Kamera CCTV di Mapolsek

Kasus Siswa SMP Padang Tewas Ditutup, Polisi Bilang Tak Ada Rekaman Kamera CCTV di Mapolsek

Regional
Air Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna

Air Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng

Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

Regional
Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Regional
15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com