KOMPAS.com - Sate menjadi salah satu kuliner olahan daging sapi yang digemari masyarakat Indonesia.
Tidak menjadi kuliner khas di satu daerah saja, sajian sate dari daging sapi ternyata telah dikenal di beberapa daerah di nusantara.
Selain bentuk sajiannya, yang membedakan adalah cara pengolahan dan bumbu yang digunakan.
Baca juga: Mampir ke Kampung Randukurung, Kampung Pembuat Tusuk Sate
Karena di masing-masing daerah memiliki perbedaan, maka sate tak lagi disematkan menjadi nama sajian, namun menjadi nama istilah pengolahan sajian.
Sebutan sate dari daging sapi di Indonesia kemudian identik dengan nama khusus atau nama asal daerahnya.
Berikut adalah ragam sate daging sapi khas Indonesia yang telah banyak dikenal masyarakat.
Baca juga: 15 Ragam Sate Khas Indonesia, Ada Sate Lalat dan Sate Kere
Sate padang adalah kuliner khas Sumatera Barat yang terbuat dari daging sapi, lidah sapi, dan jantung sapi.
Dilansir dari laman Wonderful Indonesia sejarah sate padang sudah ada sejak zaman peperangan dan dipercaya berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat.
Baca juga: 7 Resep Sate Khas Indonesia, dari Sate Madura sampai Sate Lilit Bali
Sate padang dikenal luas setelah peziarah dan santri yang belajar mengaji datang ke satu wilayah yang dikenal sebagai pusat pendidikan agama Islam di Sumatera Barat pada masa itu yaitu Pariaman.
Setelah itu, sajian sate padang mengalami penyesuaian dari rasa dan warna bumbunya yang khas dengan daerah masing masing.
Tiga jenis sate padang yang banyak dikenal yaitu sate padang panjang yang bumbunya berwarna kekuningan dan sate pariaman yang bumbunya berwarna merah dan lebih pedas.
Kemudian ada sate padang kota dengan bumbu kecoklatan dengan kombinasi rasa antara dua jenis sate sebelumnya.
Sate maranggi adalah kuliner khas Purwakarta, Jawa Barat yang terbuat dari daging sapi atau domba.
Dilansir dari laman Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta, sejarah sate maranggi berawal dari hasil kreasi para pekerja di sebuah peternakan domba di Kecamatan Plered.
Saat itu, para pekerja mencari cara untuk mengolah sisa potongan daging domba agar bisa digunakan dan dimakan secara berkala tanpa membusuk.