Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pekerja Migran yang Tewas Diduga Dibunuh Dipulangkan ke NTT

Kompas.com - 18/06/2024, 08:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Agustinus Mali (50), Pekerja Migran Indonesia asal Desa Elu Loda, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tewas diduga dibunuh dipulangkan dari Malaysia ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (17/6/2024).

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT Suratmi Hamida, mengatakan, berdasarkan surat kematian yang diterima, Agustinus meninggal pada 31 Mei 2024 di Hospital Tengku Ampuan Afzan Pahang, Malaysia.

"Informasi terkait dibunuh, kami dapat dari istrinya. Di surat kematian, tidak menjelaskan detail," ungkap Suratmi, Senin (17/6/2024).

Baca juga: Cerita Pria Asal Ponorogo Gadaikan Sawah demi Jadi TKI, Ternyata Tertipu Rp 129 Juta

Agustinus, kata dia, merupakan pekerja migran non prosedural alias ilegal, yang sudah bekerja di Malaysia selama 24 tahun.

Diduga dibunuh 

Sepupu kandung Agustinus Sisilia Lin mengungkapkan, Agustinus diduga dibunuh oleh iparnya di Malaysia.

"Informasi yang kami terima, kakak kami ini dibunuh iparnya," ungkap Sisilia saat diwawancarai sejumlah wartawan di Bandara El Tari Kupang, Senin.

Ipar kakaknya itu lanjut Sisilia, berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

Agustinus dan iparnya sama-sama bekerja di salah satu perusahaan kelapa sawit di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca juga: Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Dia menyebut, Agustinus sudah belasan tahun bekerja di Malaysia, tapi dia tidak tahu persis sejak kapan Agustinus berangkat.

"Waktu dia berangkat itu kami tidak tahu, dia ke Malaysia atau ke mana. Karena awalnya dia tinggal di Sumba Barat baru berangkat sama isterinya," ungkapnya.

Dia mengatakan, Agustinus merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sewaktu di sana, Agustinus sering menelepon ibunya di Kabupaten Belu untuk menanyakan kondisi.

Namun, sudah hampir dua bulan ini Agustinus pun tidak telepon lagi. Hingga keluarga menerima kabar bahwa Agustinus meninggal dunia karena dibunuh.

Agustinus diketahui telah memiliki satu anak kandung dan dua anak angkat. Istri dan anak-anaknya saat ini masih berada di Malaysia.

Jenazah Agustinus, kini disemayamkan di Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang. Rencananya jenazah Agustinus akan dibawa ke Sumba Barat pada Kamis (20/6/2024), menggunakan kapal laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com