Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Kompas.com - 15/06/2024, 17:59 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Bayi berinisial MK yang baru berusia dua bulan 28 hari meninggal usai diimunisasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Ibu bayi, Deara Wulandari (27) menceritakan bahwa anaknya meninggal tak lama setelah mendapat imunisasi dengan empat varian vaksin antigen sekaligus, pada Selasa (11/6/2024).

Kronologi

Imunisasi ini dilakukan di Puksesmas Sukakarya, Kota Sukabumi.

"Anak saya ketinggalan imunisasinya dari satu bulan setelah lahir belum pernah imunisasi. Jadi kata bidan disuntiknya dua, BCG dan DPT, terus yang ditetes ke mulut 2 macam. Sesudah cek suhu tubuh dikatakan normal sama bidan, lanjutlah penyuntikan," kata Deara pada awak media di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (14/6/2024).

Menurutnya, bidan di puskesmas tersebut tidak menanyakan atau meminta persetujuan untuk memberikan empat vaksin antigen kepada anaknya.

Baca juga: Kronologi Ratusan Warga Sukabumi Keracunan Makanan Hajatan, 2 Orang Meninggal

"Yang menyuntiknya itu bukan bidan, ada lagi beda orang. Bidan hanya ngasih tahu ke orang itu buat nyuntik BCG, DPT sama yang tetes kemulut,” terang Daera.

Tak lama setelah selesai, Daera kembali ke rumahnya beserta bayi yang masih nampak dalam keadaan sehat.

Kemudian pada pukul 11.00 WIB, Daera memberi bayinya sirup Paracetamol.

"Kata bidan kan harus minum sirup itu, 3 kali dalam sehari," lanjut Daera.

Tak lama berselang, sekira pukul 14.00 WIB, sang bayi mengeluarkan tangisan. Namun tak lama suaranya melemah dan seperti terjadi kejang.

Bayi tersebut juga tak mau meminum ASI. Selepas itu Daera memberitahu pihak bidan puskesmas soal keadaan bayinya tersebut.

Tak lama bidan puskesmas beserta seorang dokter mendatangi kediaman Daera.

Baca juga: Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Diimunisasi, Ini Kata Dinas Kesehatan

Kemudian dikakukan penanganan pertama dengan dimasukan obat lewat lubang anus. Kemudian bayi tersebut dibawa kerumah sakit.

Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Daera berujar bahwa kondisi bibir anaknya berubah ungu serta kakinya yang terasa dingin.

Sesampainya di IGD RS Assyifa, bayi itu langsung ditangani oleh pihak RS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com