Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Bos Rental yang Dikeroyok di Pati Kerap Berdiam Diri, RS: Mungkin Trauma

Kompas.com - 14/06/2024, 16:46 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus pengeroyokan bos rental mobil di Pati, Jawa Tengah (Jateng), mengakibatkan satu nyawa melayang dan tiga orang terluka.

Tiga korban luka itu, yakni berinisial SH (28), AS (37), KB (54), dirawat di RSUD RAA Soewondo, Kabupaten Pati.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD RAA Soewondo Hartotok mengatakan, pasca-kejadian tersebut, ada salah satu korban yang kerap berdiam diri.

"Cuman yang satu kurang kooperatif mungkin masih trauma. Trauma ketika dikeroyok, sehingga diam. Ketika ditanya petugas menjawab, tapi habis itu diam," ujarnya, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Bos Rental Mobil Tewas di Pati, Polisi Sebut Ketiga Tersangka Punya Peran Brutal

Ketiga korban itu terluka akibat dikeroyok di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kamis (6/6/2024), saat menemani bos rental asal Jakarta berinisial BH, yang hendak mengambil mobilnya yang hilang.

Berdasarkan pelacakan GPS, mobil tersebut berada di Sumbersoko. Ketika BH menemukan dan hendak membawa mobil itu, dia diteriaki maling oleh warga.

Pengeroyokan tersebut menewaskan BH dan membuat ketiga temannya terluka.

Baca juga: Tersangka Penganiayaan Bos Rental Mobil di Pati Bertambah 1 Orang, Ini Perannya


Polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kejadian ini. Mulanya, polisi menangkap tiga warga Sukolilo, yakni EN (51), BC (37) dan AG (35).

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Satake Bayu mengatakan, EN dan BC, yang berprofesi sebagai buruh tani, berperan mengejar dan mengadang mobil korban, serta menganiaya korban.

"Sedangkan tersangka AG, seorang wiraswasta, perannya adalah melindas korban dengan roda dua," ucapnya, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Bos Rental Mobil Tewas Dianiaya di Pati, Kapolda Jateng Sebut Bakal Ada Tersangka Baru

 

Tak berselang lama, polisi menetapkan M (37) sebagai tersangka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pati Kompol M Alfan Armin menuturkan, buruh tani itu ikut menganiaya salah satu korban.

"Tersangka M berperan melakukan aksi menendang salah satu korban SH. SH luka-luka dan saat ini dirawat di salah satu RS di Pati," ungkapnya Selasa (11/6/2024).

Baca juga: Bos Rental Mobil yang Tewas Dikeroyok di Pati adalah Tulang Punggung Keluarga

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan, polisi telah mengantongi beberapa nama yang diduga terlibat dalam pengeroyokan bos rental mobil.

"Kami sudah kantongi beberapa tersangka lainnya yang menggunakan alat, yang menggunakan tangan kosong, dan lain sebagainya, akan terpapar semuanya nanti,” tuturnya, Selasa.

Ia meminta agar terduga pelaku lain segera menyerahkan diri.

Baca juga: Diteriaki Maling, Bos Rental Mobil Asal Jakarta Tewas, 3 Temannya Luka Parah Diamuk Massa di Pati

Sumber: Kompas.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho, Egadia Birru | Editor: Dita Angga Rusiana, Gloria Setyvani Putri), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com