Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus "Bullying" Murid SMP Terjadi di Purworejo, Korban Ditampar dan Divideokan oleh Pelaku

Kompas.com - 14/06/2024, 11:12 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kasus perundungan atau aksi bullying dengan kekerasan kembali terjadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (7/6/2024) pukul 17.30 WIB.

Video kejadian ini pun viral dan membuat gempar warga. Kasus perundungan ini dialami seorang siswi salah satu SMP di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo Purwaningsih Handayani membenarkan kejadian tersebut.

Pihak sekolah juga sudah melaporkannya ke Dindikbud Kabupaten Purworejo.

Baca juga: Butuh 2.364 Petugas, KPU Purworejo Buka Pendaftaran Pantarlih, Cek Syaratnya

"Setelah mendapatkan informasi itu, saya langsung ke lokasi bersama pihak puskesmas untuk mengecek kondisi korban," kata Purwaningsih saat ditemui di kantornya, Jumat (14/6/2024).

Purwaningsih mengatakan, korban yang masih berumur sekitar 13 tahun tersebut di-bully oleh enam orang siswa lainnya. Empat orang dari sekolah yang sama, sedangkan dua orang lainnya dari sekolah yang berbeda.

Lebih mirisnya, korban merupakan anak yang yang kondisi mentalnya berbeda dengan anak-anak lainnya.

Korban lebih pendiam daripada para pelaku yang melakukan bullying.

"Terus diperiksa kesehatan juga secara mental ada sedikit berbeda, mungkin dari kecil. Anaknya pendiam," kata Purwaningsih.

Dalam video yang diterima Kompas.com, aksi bullying tersebut dilakukan dengan menampar-nampar korban.

Selain itu, video juga memperlihatkan korban beberapa kali didorong-dorong kepalanya, ditampar di bagian wajah, dan ditarik-tarik oleh pelaku.

Para pelaku perundungan saling tertawa dan melontarkan kata caci maki dan perkataan kasar kepada korban.

Baca juga: Saat Ruang Kelas SD di Purworejo Roboh, Siswa Belajar di Mushala dan Perpustakaan

Korban hanya bisa menangis karena mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari temannya yang mengenakan seragam Pramuka dan disaksikan oleh beberapa siswi lainnya.

"Kita sudah membantu untuk mengaktifkan BPJS dan penggunaan Jamkesda untuk perawatan korban," kata Purwaningsih.

Purwaningsih mengimbau kepada sekolah-sekolah agar terus mengawasi anak didiknya.

Selain itu, pencegahan bullying di sekolah harus ditingkatkan agar tidak terulang kembali.

"Kita mengimbau untuk sekolah melakukan tindakan preventif agar kejadian ini tidak terulang," tutup Purwaningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com