Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna

Kompas.com - 10/06/2024, 18:20 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Air danau kawah I Tiwu Ata Polo Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali berubah warna dari cokelat kehitaman menjadi cokelat.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman mengatakan, perubahan warna danau Kawah I telah terjadi sejak 8 Juni 2024.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya perubahan tersebut.

Baca juga: Kunjungan ke Danau Kelimutu Tetap Dibuka meski Berstatus Waspada

Di antaranya, faktor cuaca seperti intensitas curah hujan yang tinggi bisa mempengaruhi perubahan warna tersebut.

Faktor lain yaitu aktivitas vulkanik dari Gunung Kelimutu. Kemudian, ada kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan bebatuan.

"Kemungkinan juga pengaruh konveksi naiknya gas ke permukaan," ujar Irwan dalam keterangannya, Senin (10/6/2025).

Baca juga: Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Gunung Kelimutu memiliki 3 danau kawah, yaitu kawah I Tiwu Ata Polo, kawah II Tiwu Ko'ofai Nuwamuri, dan kawah III Tiwu Ata Bupu.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan Balai Taman Nasional Kelimutu dan Tim PGA Kelimutu, air danau Tiwu Ata Polo terlihat berwarna cokelat kehitaman pada Rabu (22/5/2024).

Data CCTV menunjukkan perubahan warna air Tiwu Ata Polo termati sejak tanggal 14 Mei dengan warna hijau kebiruan.

Pada 15 Mei air masih berwarna hijau kebiruan. Namun, pada 16 Mei 2024 air berubah menjadi warna hijau, 17 Mei 2024 warna air dari hijau menjadi hijau tua.

Hingga 20 Mei tidak mengalami perubahan warna air. Tetapi, pada 21 Mei perubahan air menjadi warna hijau kecoklatan, dan 22 Mei air menjadi warna cokelat kehitaman.

Sementara itu, tidak terjadi perubahan warna pada Tiwu Ata Bupu dan Tiwu Nuwa Muri Ko'o Fai.

Adapun hingga saat ini status Gunung Kelimutu berada di level II waspada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com