Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Level III Siaga, Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Sore Ini

Kompas.com - 10/06/2024, 16:43 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan gunung setinggi 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) itu kembali meletus pada Senin (10/6/2024) sore.

Erupsi terjadi pukul 16.37 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak lebih kurang 2.584 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat," ujar Kepala Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, Senin sore.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi lebih kurang 5 menit 4 detik.

Herman mengimbau masyarakat yang terdampak hujan abu memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Dia juga menambahkan status gunung api yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) di level III siaga.

Hingga saat ini sejumlah desa mulai terdampak abu vulkanik seperti Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Desa Persiapan Padang Pasir, Nawakote, Desa Persiapan Nawakote B.

Kepala Desa Nobo, Petrus Kikung Witin mengatakan, wilayahnya mulai dilanda hujan abu sejak dua hari terakhir.

Baca juga: Warga Lereng Gunung Lewotobi Krisis Air Bersih, BPBD: Segera Kita Salurkan

"Sudah dua hari ini kami dilanda hujan abu. Mungkin karena anginnya mengarah ke desa kami," ujar Petrus saat dihubungi, Senin.

Petrus melanjutkan, aktivitas warga masih normal. Belum ada laporan pencemaran air maupun warga yang sakit akibat abu vulkanik.

Meski begitu, dia mengimbau warga tetap siaga. Apalagi status gunung tersebut sudah dinaikkan dari level II waspada ke level III siaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com