Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pukul Selingkuhan hingga Tewas di Pekanbaru, Marah Saat Korban Datangi Rumahnya

Kompas.com - 07/06/2024, 20:28 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria bernama Fajri Abdul Rahman Satianhar (34) menganiaya selingkuhannya hingga tewas di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.

Korban berinisial TN (43) dipukul menggunakan selembar papan.

Kronologi

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra mengatakan, kejadian ini bermula saat korban yang merupakan selingkuhannya mendatangi rumahnya pada 31 Mei 2024.

TN datang ke rumah pelaku untuk memberitahu anak dari perselingkuhan mereka berusia 12 tahun sedang sakit.

"Pada saat korban memberitahu anak mereka sakit, pelaku tidak menjawab. Pelaku bilang ke korban tidak ada yang perlu dibicarakan lagi dan tidak usah diurus lagi. Kemudian, pelaku mengusir korban dari rumahnya," ujar Bery.

Baca juga: Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Setelah diusir, korban tidak mau pergi dan tetap masuk ke rumah pelaku sambil duduk main ponsel. Lalu, pelaku marah sambil memecahkan pot bunga yang ada di depan rumahnya agar korban pergi.

Namun, korban tetap tidak mau pergi. Bahkan, ibu pelaku, Leli Marlina, maju dan menyuruh korban angkat kaki dari rumahnya.

Korban akhirnya pergi dengan wajah cemberut sambil mengomel ketika lewat depan pelaku.

Pelaku pukul dengan papan

Pelaku mengaku marah ke korban karena tidak sopan dan tidak ada pamit kepada pelaku ketika mau pulang.

Lalu, pelaku mengambil selembar papan di gubuk depan rumahnya dan langsung mengejar korban.

Baca juga: Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di Pekanbaru sampai Agustus 2024

"Pelaku memukulkan kayu tersebut ke bagian belakang kepala korban hingga terjatuh ke aspal dan tak sadarkan diri," kata Bery.

Melihat itu, adik ipar pelaku, Syahrul, meredam amarah pelaku dan membawanya menjauh dari korban. Setelah itu, adik pelaku, Sinta, membangunkan korban, namun korban pingsan.

"Korban dibawa oleh adik ipar pelaku ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Sementara pelaku langsung kabur," kata Bery.

Setelah diopname di rumah sakit selama tiga hari, korban akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Kepala Sekolah Selingkuh dengan Guru, Bupati Sumenep: Jika Terbukti, Saya Berhentikan

"Korban dipukuli dengan menggunakan papan di bagian kepala belakang. Korban meninggal dunia tiga hari setelah diopname di rumah sakit. Sementara pelaku sudah kami tangkap dan ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan," kata Bery saat diwawancara wartawan di Pekanbaru, Kamis (6/6/2024).

Usai melakukan penyelidikan, polisi menangkap pelaku pada Senin (3/6/2024), sekitar pukul 22.00 WIB di Desa Kubang Jaya, Kabupaten Kampar.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 atau Pasal 351 ayat (3) KUHPidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com