Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pilkada Kota Tegal: 10 Nama Daftar Penjaringan PDI-P, Ada Ketua DPC Edy Uyip

Kompas.com - 04/06/2024, 10:59 WIB
Tresno Setiadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Tegal resmi menutup pendaftaran penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Kota Tegal, Jawa Tengah tahun 2024.

Tercatat ada 10 nama yang bakal berebut rekomendasi setelah menyerahkan berkas formulir lengkap.

Dari 10 nama, 4 mendaftar sebagai bakal calon walkot, dan 6 orang mendaftar bakal calon wakil walkot.

Baca juga: PAN Usung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar 2024, Zulhas: Kalau Ridwan Kamil ke Jakarta

Ketua Desk Pilkada DPC PDI-P Kota Tegal Kusnendro mengatakan, dari 10 yang mendaftar dua di antaranya merupakan kader PDI-P, yaitu Ketua DPC PDI-P Edy Suripno dan mantan Wakil Wali Kota periode 2019-2024, M. Jumadi.

"Jadi ada 10 orang yang mendaftar. 4 sebagai bakal calon wali kota, dan 6 bakal calon wakil wali kota. Dari 4 bakal calon wali kota, 2 di antaranya kader PDI-P," kata Kusnendro kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Kusnendro mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melaksanakan tahapan selanjutnya yaitu uji kelayakan dan kepatuhan bakal calon sebelum namanya diserahkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Diungkapkan Kusnendro, rekomendasi untuk bakal calon yang bakal diusung mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal kemungkinan turun paling lambat awal Agustus 2024.

"Rekom (turun) Agustus," imbuh Kusnendro.

Salah satu bakal calon wali kota, Edi Suripno mengatakan, ikhtiarnya menuju Pilkada mendapat rida, dirinya telah menyiapkan nama tim pemenangannya dengan sebutan "Tim Kampanye Banteng Loreng Binoncengan"

Falsafah lokal Tegal, kata pria yang akrab disapa Uyip itu menyebut hal itu digambarkan dengan anak kecil dengan banteng, yang akan diterkam oleh macan. Namun, yang dapat mengendalikan banteng itu hanyalah anak kecil.

“Anak kecil ini adalah simbol rakyat, yang harus kita lindungi dari terkaman. Sedangkan macan itu, adalah simbol kekuasaan atau raja rimba yang akan mencaplok rakyat itu sendiri. Oleh karenanya, rakyat telah percaya kepada banteng dan ini saatnya banteng-banteng melindungi masyarakat,” kata Uyip.

Baca juga: Respons Raffi Ahmad Diisukan Maju Pilkada Jateng: Mau Istikharah Dulu

Falsafah tersebut, sambung Uyip, juga dikenal oleh para leluhur Tegal, bahwa jika berani maka kita tidak perlu takut.

Menurutnya, jika kemudian orang-orang menyebut suara orang Kota Tegal gampang dibeli, maka sudah saatnya para kader dan masyarakat bersiasat.

“Jika mereka bersiasat membagikan uang untuk membeli suara wong Tegal, maka rakyatpun akan bersiasat dengan menerima uangnya, namun tidak memilih orangnya,” ujar Uyip.

Dengan semangat gotong royong, dirinya ingin mengajak seluruh kader PDI Perjuangan, untuk melindungi, menjaga dan menyejahterakan masyarakat, dengan memenangkan Pilkada serentak 2024.

"Banyak persoalan yang harus ditangani, mulai dari RTLH, PKL, pertanahan, kesehatan, pembangunan dan lain sebagainya," pungkas Uyip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Regional
Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com