Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Kompas.com - 01/06/2024, 00:39 WIB
Masriadi ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, ketakutan beraktivitas usai harimau memangsa seekor sapi milik Abu Hurairah, warga Desa Panton Rayeuk T, Rabu (28/5/2024).

Sapi tersebut ditemukan mati di area perkebunan sawit afdeling I Julok Rayeuk Selatan.

Baca juga: Harimau Muncul di Pekarangan Masjid di Solok, Videonya Viral

 

Kepala Seksi Humas Polres Aceh Timur, AKP Agusman Said Nasution, mengatakan, peristiwa itu diketahui pemilik sapi ketika akan memindahkan beberapa sapi miliknya yang diikat di perkebunan tersebut.

Baca juga: Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

“Saat tiba di lokasi, satu sapi mati dengan bekas cakaran pada bagian perut dan tubuh bagian belakang serta mengalami luka dengan usus terburai,” kata Agusman lewat siaran pers, Jumat (31/5/2024).

Peristiwa itu lalu dilaporkan ke Polsek Banda Alam dan Koramil Banda Alam, Aceh Timur.

Setelah polisi dan TNI ke lokasi, ditemukan bekas tapak kaki harimau.

Dari kejadian itu, Agusman mengimbau kepada warga, terutama yang tinggal di sekitar lokasi agar lebih berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas di luar rumah terutama ketika melakukan aktivitas di kebun.

“Kami koordinasikan dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar masyarakat tidak ketakutan lagi di luar rumah. Untuk sementara, kami imbau batasi aktivitas di luar rumah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com