Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Kompas.com - 29/05/2024, 20:57 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Bank Indonesia angkat bicara terkait penipuan yang dialami pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan modus menunjukkan struk QRIS palsu.

"Bank Indonesia mengharapkan masyarakat agar selalu bijak dan berhati-hati dalam bertransaksi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Christoveny, melalui keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).

Untuk menghindari peristiwa serupa, Veny meminta merchant atau pedagang agar selalu mengecek notifikasi setiap melakukan transaksi.

Baca juga: Mahasiswi Pakai Struk QRIS Palsu untuk Bayar Jajan di Alun-alun Purwokerto

"Merchant atau penjual agar mengecek notifikasi transaksi untuk memastikan transaksi sudah berjalan, merchant yang dituju dan nominalnya juga sudah benar," ujar Veny.

Jika menemukan transaksi yang mencurigakan, Veny mengarahkan agar segera melapor ke Bank Indonesia atau kepolisian.

Sedangkan bagi pembeli, kata Veny, agar memastikan nama merchant atau pedagang yang tertera di aplikasi QRIS sama dengan nama merchant yang dituju.

"Pembeli agar memeriksa kebenaran nominal transaksi sebelum menyelesaikan transaksi pembayaran. Selain itu, pembeli agar selalu simpan struk digital sebagai bukti transaksi," ujar Veny.

Veny mengatakan, Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait cara aman dalam bertransaksi, termasuk penggunaan QRIS sebagai alternatif pembayaran digital.

"Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak dalam meningkatkan literasi seluruh lapisan masyarakat, baik melalui edukasi formal maupun informal. Sehingga diharapkan pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital dapat berkembang serta membawa manfaat yang besar bagi perekonomian," kata Veny.

Menurut Veny, transaksi dengan QRIS bertujuan untuk memberikan kemudahan, kecepatan, keamanan, kemurahan dan kehandalan dalam bertransaksi.

Baca juga: Retribusi Naik 3 Kali Lipat, Pedagang Pasar Wage Purwokerto Protes

"Penjual dan pembeli tidak perlu menyediakan uang tunai dan dapat terhindar dari risiko uang palsu," ujar Veny.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi tertangkap basah oleh PKL di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (26/5/2024).

Mahasiswi berinisial N itu diduga melakukan transaksi pembelian makanan atau minuman di lapak PKL dengan mununjukkan struk QRIS palsu.

Video penangkapan itu pun beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com