Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Badan Jalan, Lapak Pedagang di Pasar Lama Banjarmasin Dibongkar

Kompas.com - 29/05/2024, 10:03 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) membongkar lapak pedagang di Pasar Lama Banjarmasin pada, Senin (27/5/2024).

Pembongkaran dilakukan karena sebagian lapak yang berada di pasar tersebut melanggar aturan dengan menggunakan badan jalan.

Baca juga: Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Banjarmasin, Hendra mengatakan bahwa sebelum melakukan pembongkaran, pihaknya sudah melayangkan 3 kali surat peringatan kepada para pedagang.

"Sudah kita lakukan, baik sosialisasi, SP I, SP 2, dan SP 3, sampai dengan surat penertiban ini pun sudah layangkan,” ujar Hendra dalam keterangannya yang diterima, Rabu (29/4/2024).

Pembongkaran lapak yang menggunakan badan jalan itu, kata Hendra, agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Selama pembongkaran tersebut pun puluhan petugas Satpol PP di-back up aparat kepolisian.

“Sebenarnya mereka juga sudah melakukan pembongkaran sendiri, hanya saja masih melebihi batas marka yang kita tentukan,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Lama, Nisa sempat melayangkan protes saat petugas mulai membongkar lapak miliknya.

Menurut Nisa, dirinya sudah melakukan pembongkaran sendiri hingga lapaknya tak lagi menggunakan badan jalan, namun tetap saja dibongkar.

"Kita tidak tahu ukurannya seberapa. Kalau batasnya kita sudah mengikuti. Jadi yang mana benarnya,” tuturnya.

Baca juga: Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Walaupun melayangkan protes, Nisa hanya bisa pasrah saat lapak miliknya dibongkar.

Dia berharap ke depan tak ada lagi pembongkaran yang dilakukan petugas Satpol PP Banjarmasin.

"Mintanya sudah pas, soalnya kalau mundur lagi ya pakai dana lagi menghancurkannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com