Ibunya juga mengingatkan Pegi untuk selalu berkata jujur sesuai dengan apa yang dialaminya.
"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya. Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.
Kartini bercerita, saat bertemu, Pegi sempat menyampaikan permintaan maaf dan mengungkapkan akan kemungkinan pertemuan terakhir mereka.
Kepada ibunya, Pegi mengaku dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.
Baca juga: UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih
Calon mahasiswa baru bernama Siti Aisyah memilih mengundurkan diri setelah diterima berkuliah di Universitas Riau.
Siti mundur karena orangtuanya tidak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT) yang dirasa mahal.
Padahal Siti diterima melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Namun, ia belakangan diketahui, dia harus membayar UKT golongan V sebesar Rp 4,8 juta per semester.
Siti yang tidak sanggup membayar biaya tersebut lalu memilih mundur.
Terkait persoalan ini, Universitas Riau pun buka suara.melalui Wakil Rektor IV Sofyan Husein Siregar.
Sofyan menyampaikan, atas perintah Rektor, tim UKT menghubungi Siti pada Kamis (23/5/2024), guna melakukan verifikasi ulang terhadap kondisi ekonomi keluarganya.
"Ternyata orangtua Siti bekerja sebagai buruh sawit. Bukan petani sawit seperti yang dilaporkan Siti saat mendaftar ulang secara online," kata Sofyan melalui keterangan tertulis, Jumat (24/5/2024).
Karena itu, ungkap dia, Universitas Riau kemudian merevisi atau menurunkan UKT-nya dari Rp 4,8 juta per semester (UKT V) menjadi Rp 1 juta (UKT II).
Namun, Sofyan menyebut Siti memilih untuk kuliah di Universitas Pasir Pengaraian (UPP) di Rohul.
"Siti lebih memilih kuliah di Universitas Pasir Pangaraian (UPP), dekat kampungnya, karena sudah memeroleh beasiswa dan ingin tetap dekat ayahnya," kilah Sofyan.
Baca juga: Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu