Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Kompas.com - 22/05/2024, 22:33 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD buka suara soal wacana menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang nantinya diketuai Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) itu menyebut banyak pihak yang sedang berpikir soal posisi Presiden Jokowi setelah masa jabatannya habis. 

"Silahkan saja, sekarang ini kan memang lagi banyak orang berpikir bagaimana memposisikan Pak Jokowi sesudah serah terima jabatan," ujar Mahfud MD usai menjadi pembicara kunci peluncuran Pusat Studi Agama & Demokrasi Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu (22/05/2024).

Baca juga: Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Mahfud menilai tidak masalah jika Presiden Jokowi masuk dalam Wantimpres. Namun, jika DPA akan dihidupkan kembali, Mahfud menilai itu terlalu berlebihan.

"Silakan saja kalau mau ke sana, mau ke Watimpres. Tapi kalau menghidupkan lagi Dewan Pertimbangan Agung menurut saya terlalu berlebihan, hanya untuk satu orang lalu dibentuk lembaga negara sendiri yang sudah dianggap tidak tepat lalu dihidupkan lagi. Tapi silakan, politik masih masih akan terus berproses," tuturnya. 

Pakar Hukum Tata Negara ini menyampaikan muncul macam-macam isu penempatan Presiden Jokowi. Salah satunya ada usul agar Presiden Jokowi memimpin Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). 

Kemudian yang terakhir, ada yang mengusulkan Presiden Jokowi menjadi ketua DPA.

"Ya silakan saja dibicarakan, bahwa Pak Jokowi mungkin masih diperlukan di politik, silakan. Tetapi bentuknya seperti apa, lansung atau tidak langsung, dan apakah memang harus formal begitu atau tidak, itu terus saja didiskusikan," ucapnya.

Mahfud MD mengungkapkan struktur ketatanegaraan yang ada sekarang ini sudah cukup. Saat ini juga sudah ada Watimpres.

"Kalau saya sih struktur ketatanegaraan yang ada sekarang sudah cukup, ada Wantimpres," ungkapnya.

Dahulu memang ada Dewan Pertimbangan Agung. Namun kemudian DPA dihapus. 

"Dulu ada Dewan Pertimbangan Agung itu dihapus, dianggap tidak bagus. Sehingga di dalam reformasi itu dihapus, diganti DPD kalau nggak salah, lembaga setara. DPA itu dulu dianggap ya adanya seperti tidak adanya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Air Terjun Aek Martua di Riau: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Air Terjun Aek Martua di Riau: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ayah Pegi Setiawan Diperiksa Polisi soal KTP Ganda, Alasannya Ingin Menikah Lagi, tapi Masih Punya Istri

Ayah Pegi Setiawan Diperiksa Polisi soal KTP Ganda, Alasannya Ingin Menikah Lagi, tapi Masih Punya Istri

Regional
Memanah Ikan, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pantai Jemplung Sumbawa

Memanah Ikan, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pantai Jemplung Sumbawa

Regional
Bengkel Damri di Surabaya Terbakar, Bus Listrik Bekas KTT G20 Bali Ikut Hangus

Bengkel Damri di Surabaya Terbakar, Bus Listrik Bekas KTT G20 Bali Ikut Hangus

Regional
Di Hadapan Mahasiswa, Nikson Nababan Jelaskan Visi Bangun Sumut

Di Hadapan Mahasiswa, Nikson Nababan Jelaskan Visi Bangun Sumut

Regional
Bocah 13 Tahun di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Sungai

Bocah 13 Tahun di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Sungai

Regional
Adik Pemilik Paku Kucing Kakaknya di Pohon, Pelaku Mengaku Kesal

Adik Pemilik Paku Kucing Kakaknya di Pohon, Pelaku Mengaku Kesal

Regional
Apes, Pencuri Motor di Aceh Ditangkap Saat Besuk Temannya di Tahanan

Apes, Pencuri Motor di Aceh Ditangkap Saat Besuk Temannya di Tahanan

Regional
Peringati HUT Pekanbaru Ke-240, Pj Walkot Risnandar Bersama 120 Mahasiswa Nobar Film Lafran

Peringati HUT Pekanbaru Ke-240, Pj Walkot Risnandar Bersama 120 Mahasiswa Nobar Film Lafran

Regional
Video Asusilanya Viral, Pemeran Wanita: Bukan Saya yang Sebar

Video Asusilanya Viral, Pemeran Wanita: Bukan Saya yang Sebar

Regional
Duduk Perkara Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Seorang Nenek Rp 3 Juta, Tanyakan Izin Kontrakan

Duduk Perkara Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Seorang Nenek Rp 3 Juta, Tanyakan Izin Kontrakan

Regional
Berawal dari Meminta Tolong, Siswi SMP di Batam Disetubuhi Kenalan

Berawal dari Meminta Tolong, Siswi SMP di Batam Disetubuhi Kenalan

Regional
Jalan di Jembatan Monano Ambles, Seorang Pengendara Motor Hilang

Jalan di Jembatan Monano Ambles, Seorang Pengendara Motor Hilang

Regional
Kuda Nil di Taman Safari Bogor Pernah Dicekoki Miras, Kini Diberi Makan Plastik oleh Pengunjung

Kuda Nil di Taman Safari Bogor Pernah Dicekoki Miras, Kini Diberi Makan Plastik oleh Pengunjung

Regional
Viral, Video Mesum Kakek dan Perempuan Muda di Hotel, Polisi Selidiki

Viral, Video Mesum Kakek dan Perempuan Muda di Hotel, Polisi Selidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com