BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi menyalurkan bantuan senilai Rp 250 juta untuk Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim) yang diterjang banjir dan longsor pada Senin (13/5/2024).
Bantuan ini diterima Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam sebuah seremoni yang digelar di VVIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS), Balikpapan, Sabtu (18/5/2024).
Direktur Mitigasi bencana BNPB Berton SP Panjaitan mengharapkan dana ini bisa membantu masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Mahakam Ulu.
"Kami berharap bantuan dana ini memudahkan masyarakat untuk digunakan, tanpa memikirkan hal-hal yang lain. Pemerintah sangat concren dengan dampak bencana ini," ujar Berton.
Selain dana, BNPB juga menyerahkan secara simbolis peralatan penanganan darurat yang dibutuhkan masyarakat.
Peralatanan penanganan darurat tersebut mencakup tenda pengungi, perahu karet dan mesin, tenda keluarga, makanan siap saji, sembako, peralatan kesehatan, dan matras.
Kemudian selimut, kasur lipat, pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak, genset, light tower, lampu solar panel, dan mesin alat konstruksi.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyambut baik dan mengapresiasi bantuan dana dan peralatan penanganan darurat bencana ini.
"Kami berterima kasih, mewakili Bupati Mahakam Ulu dan Kutai Baray. Semoga semua dalam kondisi baik-baik saja, terima kasih kepada BNPB," imbuh Akmal.
Akmal mengungkapkan, usai meninjau lokasi bencana di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu bersama Kapolda Katim Irjen Pol Nanang Avianto dan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud, operasionalisasi pemerintahan terhenti.
Hal ini karena beberapa infrastruktur dasar seperti jaringan listrik, dan jaringan air bersih terputus.
Menurut Akmal, hingga saat ini bencana banjir dan longsor di Mahakam Ulu telah mengakibatkan korban satu orang meninggal dunia.
Oleh karena itu, dia meminta semua pihak berkolaborasi membersihkan sekolah, mushola, dan sejumlah infrastruktur dasar agar bisa kembali pulih seperti sedia kala.
"Kapal tidak bisa masuk karena debit air tinggi. Yang kami khawatirkan adalah banjir ini sudah mengarah ke Kutai Kartanegara, untuk slenajutkan ke Samarinda. Untuk itulah kami mengusulkan disediakannya early warning system atau sistem peringatan dini bencana," papar Akmal.
Sementara itu Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanag Avianto menjelaskan, pihaknya melalui personel Polres Mahakam Ulu sudah bekerja secara optimal membantu pemerintah setempat mengatasi dampak bencana banjir dan longsor.
"Melihat kondisi di lapangan, kami menambah personel satu kompi dari Brigade Mobil (Brimob) dan menempatkan anggota Polres Kutai Barat, untuk membantu menyalurkan bantuan pangan dan alhamdulillah sudah sampai," imbuh Nanang.
Menurutnya, saat ini sedang dilakukan kegiatan recovery atau memulihkan kondisi yang ada. Nanti dari penilaian Polres Mahakam Ulu, bila dibutuhkan bantuan lagi, Polda Kaltim akan segera merapat.
Adapun pasokan energi berupa bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan search and rescue (SAR) didatangkan PT Pertamina (Persero) dari Melak.
BBM ini diperlukan untuk menghidupkan genset bagi operasionalisasi dapur umum, kegiatan SAR, tenda pengungsian, dan kegiatan lainnya terkait pemulihan bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.