Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preman di Lampung Aniaya Pemilik Warung, Minta Nambah Jatah "Akamsi"

Kompas.com - 16/05/2024, 21:07 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Video pemalakan seorang preman di Lampung Tengah viral di media sosial Tiktok.

Preman tersebut minta jatah "akamsi" atau anak kampung sini ditambah oleh pemilik warung.

Video berdurasi 1 menit 4 detik itu diunggah akun Tiktok @kaizen.deddy.jurnalis pada Rabu (15/5/2024).

Peristiwa itu disebut terjadi di depan Plaza Bandar Jaya, Lampung Tengah.

Baca juga: Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Dalam video itu terlihat seorang pria mengenakan kaus polo warna putih berdiri di depan warung. Dari raut wajahnya, diduga pria itu sedang emosi.

Sedangkan pemilik warung duduk di bagian dalam sambil melihat pria itu.

Terekam pria itu beberapa kali melempar barang dan memukul si pemilik warung yang mengenakan kaus berwarna merah.

Pemilik warung juga terlihat berusaha menghindar saat pria itu beberapa kali berusaha memukulnya.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah mengatakan, sudah menyelidiki peristiwa tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi di warung milik Guntur Damanik yang berada di depan Plaza Bandar Jaya pada Selasa (14/5/2024) malam.

"Pelaku sudah kita ketahui, inisial AP, usia 40 tahun, warga Desa Gunung Sugih," kata Umi saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Unggah Video Nyabu dan Sebut Kebal Hukum, Bang Jago di Lampung Dicari Polisi

Umi mengatakan, motif perusakan dan penganiayaan itu sementara diketahui karena pelaku meminta tambahan jatah preman.

Pada saat kejadian, pelaku berkali-kali menyebut dia adalah warga lokal dan meminta agar korban patuh kepadanya.

"Kita masih dalami, pelaku saat ini sedang diperiksa," kata Umi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com