Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Kompas.com - 14/05/2024, 20:07 WIB
Dini Daniswari

Editor

2. Kangkuang

Kangkuang adalah alat musik pukul yang berasal dari Suku Dayak dengan beragam makna filosofis.

Cara memainkan kangkuang dengan dipukul oleh dua buah pemukul kayu yang berbentuk seperti stik tebal dan menghasilkan suara keras.

Pada zaman dahulu jika ada musuh, kangkuang akan dibunyikan sebagai pertanda meminta bantuan pada Ne'Lagi Siding untuk mengalahkan musuh tersebut.

Pada saat ini, kangkungan tidak hanya dibunyikan saat musuh datang atau ada marabahaya, namun kangkuang juga sebagai simbol dalam pembukaan atau penutupan acara Provinsi Kalimantan Barat.

3. Tuma

Tuma adalah salah satu alat musik Kalimantan Barat, bentuknya mirip gendang.

Tuma termasuk alat musik membranofon, karena bunyi yang dihasilkan dari bagian membrannya.

Alat musik tuma merupakan alat musik tradisional khas Dayak Kanayatn.

Alat musik Tuma kalimantan baratpinterest.com/IPHEDIA Network Alat musik Tuma kalimantan barat

Ciri utama alat musik tuma adalah berbentuk bulat dan memiliki lubang di tengahnya.

Panjang tuma sekitar 1,25 meter, sehingga kerap disebut gendang panjang. Adapun, diameternya sekitar 0,15 meter.

Tuma dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan.

Bahan pembuatan alat musik tuma berupa kayu sebagai rangkanya, sedangkan bagian membran dari kulit kambing dan kulit kijang muda.

Tujuan penggunaan kulit kijang muda tidak lain supaya suara yang dihasilkan nyaring.

Tuma kerap digunakan dalam upacara ritual sebagai pengiring tarian, seperti kesenian Jonggan dan upacara ritual Basuayak.

Baca juga: Tuma, Alat Musik Khas Kalimantan Barat

Alat musik tuma berfungsi sebagai pemangku irama atau pemberi ketukan pada lagu. Pada saat memainkan tuma, posisi tangan mempengaruhi bunyi dari alat mulik ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com