Kangkuang adalah alat musik pukul yang berasal dari Suku Dayak dengan beragam makna filosofis.
Cara memainkan kangkuang dengan dipukul oleh dua buah pemukul kayu yang berbentuk seperti stik tebal dan menghasilkan suara keras.
Pada zaman dahulu jika ada musuh, kangkuang akan dibunyikan sebagai pertanda meminta bantuan pada Ne'Lagi Siding untuk mengalahkan musuh tersebut.
Pada saat ini, kangkungan tidak hanya dibunyikan saat musuh datang atau ada marabahaya, namun kangkuang juga sebagai simbol dalam pembukaan atau penutupan acara Provinsi Kalimantan Barat.
Tuma adalah salah satu alat musik Kalimantan Barat, bentuknya mirip gendang.
Tuma termasuk alat musik membranofon, karena bunyi yang dihasilkan dari bagian membrannya.
Alat musik tuma merupakan alat musik tradisional khas Dayak Kanayatn.
Ciri utama alat musik tuma adalah berbentuk bulat dan memiliki lubang di tengahnya.
Panjang tuma sekitar 1,25 meter, sehingga kerap disebut gendang panjang. Adapun, diameternya sekitar 0,15 meter.
Tuma dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan.
Bahan pembuatan alat musik tuma berupa kayu sebagai rangkanya, sedangkan bagian membran dari kulit kambing dan kulit kijang muda.
Tujuan penggunaan kulit kijang muda tidak lain supaya suara yang dihasilkan nyaring.
Tuma kerap digunakan dalam upacara ritual sebagai pengiring tarian, seperti kesenian Jonggan dan upacara ritual Basuayak.
Baca juga: Tuma, Alat Musik Khas Kalimantan Barat
Alat musik tuma berfungsi sebagai pemangku irama atau pemberi ketukan pada lagu. Pada saat memainkan tuma, posisi tangan mempengaruhi bunyi dari alat mulik ini.