Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Kompas.com - 11/05/2024, 17:53 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Buntut penyerangan puluhan orang yang mengaku warga Rembitan ke Desa Montong, Batulayar, Lombok Barat, Jumat malam (10/5/2024), keluarga korban, Muhmamad Mali (65), yang mengalami luka parah di kepala melaporkan kejadian itu ke Polda NTB, Sabtu (11/5/2024). 

Keluarga yang tidak terima dengan penyerangan yang menyebabkan Mali terluka itu langsung membuat laporan ke Polda NTB agar pelaku penyerangan segera ditindak atau ditangkap.

Keluarga sangat khawatir kondisi korban Mali yang sudah berusia lanjut dan banyak kehilangan darah karena mengalami luka robek di kepala dan lengannya. 

Baca juga: Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Keluarga korban sempat histeris karena mengar korban Mail meninggal karena kehabisan darah. Namun ternyata kabar itu tidak  benar.  

Kapolsek Batulayar Kompol I Putu Kardhianto langsung mendatangi keluarga Mali di rumahnya dan menjelaskan bahwa korban sudah ditangani tim medis RSUD Kota Mataram dan dalam proses pemulihan. 

"Tidak ada yang meninggal, kabar itu tidak benar, dua korban tengah dirawat, jangan percaya pada informasi yang tidak jelas kebenarannya," kata Khardhianto. 

Keluarga korban mengaku sangat khawatir, apalagi kejadian malam itu sangat mencekam. 

"Kami ini khawatir, kejadiannya tiba-tiba sekali. Saat kami semua istirahat, mereka datang terus bawa senjata, teriak-teriak, " kata Mudemah, keluarga korban pada Kompas.com, Sabtu (11/5/2024). 

Situasi Dusun Montong Buwuh, Desa Meninting Kecamatan Batulayar, Lombok Barat pasca-penyerangan sudah kondusif. Aparat Polres Lombok Barat dan Polsek Batu Layar terlihat bersiaga di sepanjang jalan raya Montong. Garis polisi sudah terpasang di sejumlah rombong atau lapak jualan warga yang dirusak, yakni warung dan apotek. 

"Saat kejadian kita semua sembunyi, tidak berani keluar rumah, kalaupun lihat dari jendela saja, mereka semua bawa senjata," kata Mudemah. 

Polisi usut penyerangan

Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi menjelaskan, keributan di Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, itu terjadi pada Jumat malam (10/5/2024) sekitar pukul 23.00 Wita. 

Peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka.

"Kami telah menangani kasus ini dengan serius. Polres Lombok Barat telah menurunkan personel untuk mengamankan situasi dan menyelidiki kasus ini. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan terangnnya," kata Bagus. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun aparat, keributan ini berawal dari kesalahpahaman di jalan raya antara warga setempat dengan warga yang diduga berasal dari salah satu desa, di Kabupaten Lombok Tengah.

Massa yang diduga berasal dari Lombok Tengah menyerang Dusun Montong, Desa Meninting, Batulayar Lombok Barat, dengan senjata tajam. 

Selain melukai dua orang warga Montong, Kapolres menjelaskan, pelaku penyerangan juga merusak sejumlah warung dan lapak PKL di sepanjang jalan Montong Buwuh. Kaca rombong pecah dan donat yang masih utuh berceceran di pinggir jalan.  Lapak-lapak itu dibanting dan ditendang. 

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Bagus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini dan meminta warga tidak anarkistis serta mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian. 

Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya akan menangani kasus penyerangan tersebut  dengan serius. Pihaknya akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan menindak tegas para pelaku. 

Saat ini, situasi di Dusun Montong Buwuh sudah berangsur kondusif. Petugas kepolisian masih berjaga di lokasi untuk mengamankan situasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com